Disabilitas Berdaya Lewat Literasi Digital dan Kewirausahaan bersama XLSMART Peduli

 


Dunia kewirausahaan makin terasa inklusif. Kita bisa lihat, semakin banyak teman Tuli dan Daksa yang berani melangkah, membangun usaha, bahkan memimpin gerakannya sendiri. Dukungan masyarakat yang makin peka terhadap isu kesetaraan juga jadi energi besar bagi mereka. Ditambah lagi, kehadiran media digital membuka pintu bagi teman-teman disabilitas bisa ikut terjun, berkarya, dan bersaing di dunia usaha.

Tentu perjalanan ini butuh bekal. Pelatihan literasi digital dan kewirausahaan jadi kunci penting. Lewat keterampilan itu, teman-teman bisa belajar cara menarik hati pembeli, membangun branding yang dikenal luas, sampai memanfaatkan media sosial dan marketplace. Semua hal ini bukan cuma soal teknologi, tapi soal membuka ruang agar teman-teman kita punya kesempatan yang sama untuk berkembang, memperluas peluang, dan membawa usaha mereka naik ke level berikutnya.

Di sinilah XLSMART hadir melalui program CSR XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya yang berkolaborasi dengan Darut Tauhid Peduli (DT Peduli), Komunitas Bloggercrony Indonesia (BCC), serta Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). Dari sini, tercipta ruang belajar bersama yang membuka kesempatan lebih luas kepada teman Tuli dan Daksa agar bisa mengembangkan usahanya dengan lebih percaya diri.

XLSMART Peduli bukan hanya dukungan tetapi juga tentang membuka kesempatan lewat pendekatan yang selaras dengan nilai keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Melalui sinergi dengan banyak pihak, harapannya semakin banyak teman Tuli dan Daksa yang bisa merasakan manfaat nyata dalam mengembangkan usahanya dan memiliki kesempatan yang sama.

XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya Hadirkan Pelatihan Literasi Digital dan Kewirausahaan

XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya berfokus pada peningkatan kapasitas teman-teman disabilitas, terutama di bidang kewirausahaan dan literasi digital. Bersama Darut Tauhid (DT Peduli), Komunitas Bloggercrony Indonesia (BCC) sebagai fasilitator, dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), XLSMART turut berkontribusi bagi Indonesia yang lebih inklusif melalui pelatihan literasi digital dan kewirausahaan. 

Pelatihan ini digelar secara online melalui Zoom pada Kamis, 18 September 2025. Antusiasmenya luar biasa. Lebih dari 100 peserta teman disabilitas yang bergabung dari berbagai kota dan kabupaten, mulai dari Jawa, hingga Papua.

Menghadirkan narasumber luar biasa yang sudah berpengalaman di bidangnya dengan cara penyampaian yang fun dan mudah dipahami, para peserta tidak hanya mendengarkan teori, tapi juga bisa langsung mempraktikkan dalam usaha mereka. Ketiga narasumber ialah :

Dr. Dani M. Akhyar, S.T., M.Si (Head of Corporate Communication & CSR XLSMART) yang membawakan materi Pengantar Literasi Digital

Shanti Maya, S.Psi., CHRP (Certified NLP Peak Performance Indonesia) dengan materi Mindset Wirausaha Digital

Fawwaz Ibrahim (BNSP Certified Digital Marketing dan Direktur Eksekutif Bloggercrony) yang mengupas AI Tools untuk Content Marketing di Media Sosial

Saya akan rangkum materi ketiga narasumber ini ya.

Mengapa Harus Cakap Digital?

Bangun tidur apa yang sering kita lakukan? Pertanyaan ini mengawali sesi Literasi Digital oleh Bapak Dani. Saya pun turut menjawabnya, yaitu mencari handphone. Memeriksa apakah ada pesan masuk yang harus segera dibalas atau notifikasi sosial media yang menarik untuk segera dibuka.

Hal ini menjadi salah satu penyebab kita harus cakap digital mengapa? Karena akses terhadap internet kian cepat, terjangkau, dan sudah tersebar hingga pelosok Negeri. Sehingga masyarakat harus bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat TIK untuk sebesar-besar manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Maka, kecakapan digital harus diasah secara terus menerus karena sebagai bagian dari literasi digital.

Bermedia sosial juga harus mengedepankan Etika yaitu sistem nilai atau norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Tidak lupa juga Etiket yaitu tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat.

Dalam menggunakan sosial media atau aktivitas digital kita, tak lupa untuk selalu menjaga kerahasiaan data-data pribadi. Jangan gunakan tanggal lahir sebagai password e-mail misalnya, atau jangan mengunggah alamat rumah dalam postingan Instagram. Penting untuk diperhatikan juga saat kita mengunduh aplikasi melalui PlayStore atau AppStore, hindari aplikasi yang tidak jelas atau dari luar negeri. 

Bapak Dani juga menjelaskan cara mengenali penipuan online dan bagaimana cara untuk mencegahnya. Salah satu caranya adalah mengganti password akun sosial media secara berkala dan menggunakan kata berbeda setiap platformnya.

Berpikir Bertumbuh Harus Dimiliki Setiap Wirausaha

Berpikir Bertumbuh adalah salah satu mindset yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Ibu Shanti Maya mengajak peserta untuk menyadari betapa pentingnya pikiran, perasaan dan tubuh menjadi satu dalam menjalankan usaha. Fokus pada kekuatan diri, jangan salahkan siapa-siapa, jangan banyak alasan, dan jangan cari pembenaran.

Apapun yang ada dalam pikiran, bahwa bisa atau tidak bisa, bahwa sukses atau gagal, semua itu adalah benar. Artinya apa yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan.

Maka, mulailah untuk berpikir bertumbuh seperti mengganti pikiran dan kata-kata dari “Saya menyerah.” menjadi “Saya akan cari cara lain.”

“Ini terlalu sulit.” menjadi “Ini hanya perlu lebih berusaha.”

“Saya gaptek.” menjadi “Akan saya pelajari.”

Selain itu, ada 2 cara bagaimana menjadi wirausaha yaitu memiliki mental dan mindset wirausaha yang tepat dan menguasai prinsip penjualan yang tepat.

AI Generatif untuk Konten Marketing

Masuk ke materi selanjutnya, Bapak Fawwaz mengajak para peserta praktik menggunakan AI tools untuk konten marketing. AI Generatif adalah alat pintar yang bisa menulis, berpikir dan memberi ide layaknya teman ngobrol.

Ada beberapa AI Generatif di antaranya, ChatGPT-5, Gemini, dan Meta AI. Semua itu bisa menjadi penunjang konten marketing. Mereka akan membantu kita membuat caption sosial media, menyusun ide kampanye, dan membuat slogan/tagline.

Kuncinya, harus menggunakan prompt yang tepat. Kualitas prompt menentukan kualitas hasil. Prompt yang efektif akan menghasilkan output yang relevan. Prompt harus jelas, tepat, dan konsisten.

Melalui pelatihan ini, teman-teman disabilitas tidak hanya mendapat ilmu baru tentang literasi digital dan kewirausahaan, tetapi juga semakin cakap digital dan percaya diri untuk mengembangkan usahanya. Lebih dari sekadar belajar, kegiatan ini menjadi titik awal yang memberi semangat bahwa siapa pun bisa berdaya dan tumbuh serta turut mendukung terciptanya ruang kewirausahaan yang inklusif dan setara.

Komentar

Follow Me

Instagram : @andini_harsono Facebook : www.facebook.com/andiniharsono Twitter : @andiniharsono Blog lainnya : www.mainjalan.com Email : andiniharsono@gmail.com