Menjadi Blogger : Dari Goresan Tinta Menjadi Jejak Digital yang Berarti

 


Berawal dari gemar menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar, saya menikmati setiap kata yang terangkai dengan indah menjadi sebuah kalimat, paragraf hingga cerita. Saya ingat waktu kelas 6 SD, guru Bahasa Indonesia memanggil ke depan kelas untuk membacakan karangan setelah masa libur sekolah usai. Jadi waktu itu kami sering diminta membuat cerita apa yang dilakukan ketika kami liburan sekolah, apakah di rumah aja, apa diajak piknik dan sebagainya. Menurutnya, saya menuliskan cerita dengan menarik serta ada beberapa contoh kalimat yang bisa menjadi contoh pelajaran Bahasa Indonesia seperti SPOK. Sejak itu saya semakin semangat untuk menulis.

 

Masuk SMP, karena sebagai siswa baru pindah sekolah maka saya tidak punya banyak teman. Mengisi waktu istirahat atau jam pelajaran kosong, saya memilih bercengkerama dengan ratusan buku yang tersusun di Perpustakaan. Saya mulai menyukai novel karya Armijn Pane. Kemudian saya coba membuat karangan bergaya “Armijn Pane” saat pelajaran Bahasa Indonesia dan mendapat nilai baik. Singkat cerita, setiap ada lomba Bahasa Indonesia entah itu puisi, prosa, atau karya tulis lainnya, saya selalu menjadi wakil kelas bahkan sekolah. Prestasi demi prestasi di bidang itu mulai lahir satu per satu. Hal yang membanggakan, akhirnya saya terpilih menjadi salah satu anak didik “Bengkel Sastra WS Rendra” Yogyakarta dan karya tulis saya diabadikan dalam buku antalogi berjudul “Segitiga Cinta” tahun 2005 (mungkin sampai sekarang buku tersebut masih tersimpan di Balai Bahasa Yogyakarta).

 

Berangkat dari sana, semakin dewasa hobi menulis tak pernah pudar. Malah seperti candu. Menulis bukan lagi sekadar merangkai kata, bagi saya juga sebagai proses kesembuhan. Melalui tulisan, seseorang bisa mengungkapkan perasaan, mengolah emosi, dan menemukan ketenangan. Saya merasakannya. Setelah menulis ada perasaan lebih lega, tenang, dan bahagia. Konon karena menulis membantu kita memahami diri sendiri dan melihat berbagai hal dari sudut pandang yang lebih jernih.

 

Dari Menulis Diary Hingga Blog

 

Saya mulai aktif menulis dalam diary. Buku catatan sehari-hari yang isinya rata-rata curhat. Sampai dulu saya punya buku diary lebih dari 10 waktu remaja. Macam-macam bentuknya ada yang pakai gembok (biar gak dibaca Mama *lol). Sejak mulai bekerja, saya mengganti diary menjadi digital yaitu dengan menulis di MS. Word lalu seiring kemajuan teknologi yang melahirkan media sosial maka lahirlah notes di Friendster, notes di Facebook hingga akhirnya blog. Tanpa pikir panjang, saya buat akun blog baik blog sosial seperti Kompasiana dan blog pribadi. Saya mulai menulis di sana. Setelah tulisan diposting dan dibagikan ke mana-mana ternyata seru sekali. 

 

Menulis blog adalah sebuah perjalanan menarik. Awalnya seseorang menulis blog hanya sebagai hobi namun lambat laun bisa menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari bahkan dapat menjadi sumber inspirasi banyak orang.

 

Saya pun demikian. Saya berpikir bahwa menulis blog adalah cara yang bagus untuk menyimpan kenangan dan menyebarkan ide kepada orang lain. Tulisan sederhana dan lebih seperti jurnal pribadi. Namun, semakin sering menulis, saya mulai memahami bagaimana membuat tulisan yang lebih menarik dan bermanfaat bagi pembaca.

 

Menemukan Gaya, Topik yang Tepat dan Konsisten

 

Salah satu tantangan terbesar dalam menulis blog adalah menemukan gaya dan topik yang sesuai. Waktu baru-baru punya blog, saya menulis apa saja, berbagai hal, mulai dari pengalaman sehari-hari, opini pribadi, hingga ulasan tentang buku dan film. Seiring waktu, saya mulai menyadari bahwa menentukan topik yang pasti lebih menarik dan diminati oleh pembaca. Selain itu, menentukan gaya menulis juga penting. Ada blogger yang lebih suka menulis dengan gaya santai dan mengalir seperti percakapan, sementara yang lain lebih suka menggunakan bahasa formal dan informatif. Saya sendiri memilih gaya menulis yang sederhana dan mudah dipahami. Harapannya, pembaca merasa lebih nyaman ketika membaca tulisan saya.


Tantangan lainnya dalam menulis blog adalah konsistensi. Banyak blogger semangat diawal, tetapi kemudian berhenti menulis setelah beberapa waktu. Saya contohnya hehe. Saya sempat mengalami kehilangan motivasi untuk menulis blog. Apalagi kalau sudah sibuk dengan pekerjaan. Akhirnya blog saya terbengkalai berbulan-bulan. Tapi kembali menulis karena saya mencintainya. Jadi konsistensi itu penting. Mungkin tidak perlu harus menulis blog setiap hari tapi bisa menetapkan target yang realistis, misalnya menulis satu atau dua artikel dalam seminggu. Dengan begitu kita bisa tetap menikmati proses menulis tanpa merasa terbebani.

 

Menjadi Blogger Membuka Koneksi Lebih Luas

 

Saat ini blogger menjadi salah satu profesi yang menyenangkan. Selain bisa kerja dari mana saja dengan waktu yang fleksibel, menjadi blogger juga memberi kesempatan untuk membuka koneksi serta peluang-peluang baru lebih luas lagi. Menulis (blogging) memiliki kekuatan untuk menghubungkan kita dengan orang lain. Saat tulisan kita dibaca orang lain, ada kemungkinan mereka merasa terhubung dengan apa yang kita sampaikan. Dari sana, bisa muncul diskusi, dukungan, pertemanan baru bahkan peluang mendapatkan cuan.

 

Saya salah satu blogger yang merasakan memiliki teman-teman baru bahkan klien baru dari dunia blog. Termasuk teman-teman baru dengan minat yang sama hingga Komunitas Blogger Indonesia. Dari sana saya belajar bagaimana menjadi blogger yang baik, bagaimana setiap tulisan kita menyebarkan semangat positif dan manfaat bagi banyak orang, dan saya belajar bagaimana berkomunitas. 

 

Komunitas Bloggercrony Indonesia yang sudah 10 tahun menjadi “wadah” bagi para blogger di Indonesia untuk bertumbuh bersama menguatkan rekam jejak digital yang positif, kembali menyelenggarakan BloggerDay 2025 pada tanggal 22 – 23 Februari lalu menjelang hari jadinya tanggal 24 Februari. Saya ingat waktu pertama kali Bloggercrony menggelar BloggerDay yang pertama dan berkesempatan menjadi panitianya hingga akhirnya saya dipasrahi sebagai Ketua BloggerDay tahun 2024 *terharu. Inilah yang saya sebut blogger membuka koneksi lebih luas.

 

BloggerDay 2025 Bertema Meneguhkan AKAR (Aktif, Kreatif, Adaptif, Relevan) dan Mengukir Jejak Digital

 

Ulang tahunnya yang ke-10, Komunitas Bloggercrony Indonesia menggelar perayaan BloggerDay 2025 yang berlangsung secara hybrid, offline dan online yang tak mengurangi semangat, kebersamaan, antusiasme dan sukacita seluruh anggota, BCC Squad di beberapa kota di Indonesia. Saya mengikuti kemeriahan BloggerDay 2025 secara online karena sedang di luar kota. Padahal sudah cita-cita ingin ikut offline supaya bisa silaturahmi bertatap muka dengan teman-teman blogger lainnya. Tapi apa daya jadwal tidak bersahabat. Meskipun secara fisik tak dapat bergabung di BloggerDay 2025, namun dukungan dan semangat saya hadirkan melalui kue ulang tahun sederhana sebagai simbol selebrasi ulang tahun Bloggercrony.



BloggerDay 2025 menjadi ruang belajar dari pengalaman dan strategi terbaik dalam menghadapi tantangan blogging di era digital melalui workshop, coaching, counseling, mentoring dan grounding. Secara rutin, Bloggercrony atau sering disingkat BCC membersamai blogger dengan empat program utama yaitu BloggerHangout, BloggerView, BloggerPreneur, dan BloggerCare. BCC juga merancang berbagai program kreatif untuk menjaga komitmennya sebagai fasilitator literasi digital bagi para blogger dan content creator Indonesia.

 

Melalui tema Meneguhkan AKAR (Aktif, Kreatif, Adaptif, Relevan) dan mengukir Jejak Digital, BloggerDay 2025 memberikan ruang belajar bagi blogger memperdalam keterampilan, mempererat kolaborasi, memperluas wawasan, tetap menjaga integritas serta memanfaatkan platform untuk berbagi cerita yang bermakna dan relevan. Jadi seperti mengingatkan kembali akar semangat menulis seperti sepuluh tahun yang lalu meskipun dunia terus berubah.




Acara BloggerDay 2025 dipandu oleh MC Febria Silaen, sambutan-sambutan dari Ketua BloggerDay 2025, Bapak Satto Raji, Direktur Eksekutif BCC, Bapak Fawwaz Ibrahim dan welcome speech dari Yayasan Indah Berbagi (YIB), Bapak Ade Subagyo untuk melengkapi sesi BloggerView. Pada momen ini juga diumumkan kepengurusan Bloggercrony yang baru. Kemudian acara dilanjutkan BloggerHangout yang ke-89 dilaksanakan pada BloggerDay 2025 dengan menghadirkan narasumber Harry Wahyudi S. Kom, C.NLP, Pembina Youth Skill Foundation yang membahas tema “Jalan Kreatif dengan Mengenal Diri”. 

 

Malam harinya ada sesi counseling, coaching dan mentoring dengan narasumber Ibu Diana Balienda konseling Graphology, Canva Creative Class bersama Ibu Tuty Queen dan Bapak Moh. Suharsono serta sesi bincang hangat bersama pengurus Komunitas Bloggercrony Indonesia dan Pembina Youth Skill Foundation.



BloggerDay 2025 Membuka Kesempatan Berbagi Bersama YIB

 

Yayasan Indah Berbagi (YIB) menjadi tempat BloggerDay 2025 diselenggarakan. Yayasan Indah Berbagi adalah Lembaga non profit yang mempunyai misi menjadi Yayasan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Yayasan Indah Berbagi bertujuan melahirkan ekosistem yang memberdayakan masyarakat pedesaan melalui program-program di bidang Keagamaan, Sosial dan Budaya, Pendidikan dan Lingkungan. 

 

Yayasan Indah Berbagi sebagai yayasan sosial di kabupaten Bogor, kecamatan Parung, mempunyai beberapa unit usaha ekonomi mandiri yang semuanya dikelola oleh relawan dan Sebagian keuntungan usaha ini untuk mendukung kegiatan sosial yayasan. Unit usaha ekonomi mandiri yang mendukung kegiatan BloggerDay 2025 adalah Saung Kampung Sawah dan Warkop Boy. Selain menyediakan berbagai menu makanan dan minuman, Saung Kampung Sawah juga menyediakan fasilitas menginap dan meeting room, baik yang bernuansa pedesaan ataupun ruangan berpendingin dengan fasilitas meeting room pada umumnya. 

 

Dalam kesempatan baik ini, saatnya mengenal lebih dekat lembaga filantropi dan bagaimana hadirnya menjadi kebaikan bagi banyak orang. Setiap apa yang kita bagikan melalui program-programnya menjadi manfaat yang luas. 

 

BloggerPreneur Menjadi Pendukung BloggerDay 2025

 

BloggerPreneur merupakan salah satu program utama BCC. Pada acara BloggerDay 2025, BloggerPreneur menjadi pendukung dengan memberikan hadiah-hadiah di antaranya, Zindo Mart Toko aneka kurma, madu, dan oleh-oleh haji&umroh, Bukufaridapane koleksi novel berbagai genre, spray deodoran tawas kalium Milla Vanilla Hand Made Product, produk dekorasi dinding, tote bag, tumbler, gelas, dan pernak-pernik menarik dari Kamiya Project.

 

BloggerDay 2025 menjadi momentum bagi para blogger untuk meneguhkan AKAR (Aktif, Kreatif, Adaptif, Relevan) dan mengukir jejak digital yang positif. Dalam dunia digital yang terus berkembang, blogger memiliki peran penting dalam menciptakan konten yang bermanfaat, menginspirasi, dan membangun wawasan luas. Dengan kreativitas dan pemikiran yang terbuka, blogger tidak hanya menyampaikan gagasan tetapi juga membuka peluang baru dalam berbagai bidang. Dengan tetap aktif, kreatif, adaptif dan relevan, blogger mampu menjadikan dunia digital sebagai ruang yang lebih bermakna dan berdampak bagi masyarakat luas.

 

Menulis yang baik melalui media blog bukan hanya aktivitas mengisi waktu luang tetapi juga memperluas koneksi dan menciptakan rekam jejak digital yang positif. Mulailah kembali menulis dengan semangat AKAR, lalu nikmati bagaimana menulis bisa menjadi perjalanan menyenangkan dan bermanfaat.




Komentar

Follow Me

Instagram : @andini_harsono Facebook : www.facebook.com/andiniharsono Twitter : @andiniharsono Blog lainnya : www.mainjalan.com Email : andiniharsono@gmail.com