Dedikasi Tanpa Batas Seorang Tenaga Kesehatan di Desa Uzuzozo, Nusa Tenggara Timur

 


Tahun 2024, angka stunting angka stunting di Indonesia masih menjadi tantangan. Meskipun pemerintah telah membuat berbagai upaya, data menunjukkan bahwa prevalensi stunting masih cukup tinggi, terutama di daerah-daerah pedesaan dan terpencil. Penyebab stunting sering kali terkait dengan pola makan yang kurang bergizi, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, sanitasi yang buruk, serta minimnya pengetahuan ibu tentang gizi anak.

 

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini bukan hanya tentang masalah fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kemampuan belajar anak. Di Indonesia, stunting menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.

 

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menetapkan berbagai program, termasuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan anak-anak di bawah usia dua tahun. Selain itu, program sanitasi dan akses air bersih terus diperluas di berbagai wilayah. Di beberapa daerah, kampanye edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang seimbang juga digencarkan, melibatkan peran aktif petugas kesehatan dan kader posyandu.

 

Kesehatan Berpengaruh Pada Kualitas Generasi Penerus Bangsa

 

Kesehatan sejak dini merupakan peran penting dalam membangun bangsa yang kuat dan produktif. Anak-anak yang sehat memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh menjadi individu yang cerdas, produktif, dan mampu berkontribusi secara positif pada pembangunan bangsa. Pengaruh kesehatan sejak dini ini dapat dilihat dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan hingga ekonomi dan sosial.

 

Kesehatan anak sejak dini, terutama dalam masa seribu hari pertama kehidupan, sangat berpengaruh terhadap perkembangan otak dan kemampuan kognitif mereka. Nutrisi yang cukup, stimulasi, serta perawatan kesehatan yang tepat akan mendukung perkembangan otak secara optimal. Anak-anak yang sehat secara fisik dan mental memiliki kemampuan belajar yang lebih baik, sehingga berpotensi menjadi generasi penerus yang cerdas dan inovatif. Hal ini akan berdampak langsung pada kualitas pendidikan bangsa di masa mendatang.

 

Investasi pada kesehatan anak-anak sejak dini adalah investasi ekonomi jangka panjang bagi bangsa. Anak-anak yang tumbuh sehat akan memiliki kondisi fisik yang prima ketika dewasa, sehingga mampu bekerja secara produktif. Sebaliknya, masalah kesehatan seperti stunting atau gizi buruk dapat menyebabkan rendahnya kapasitas fisik dan kognitif, yang pada gilirannya menghambat kemampuan produktif seseorang. Dengan populasi yang sehat dan produktif, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

 

Program kesehatan sejak dini, seperti imunisasi dan pemantauan gizi, dapat mencegah berbagai penyakit kronis di masa depan. Dengan meningkatkan kesehatan anak-anak, pemerintah dapat mengurangi beban biaya kesehatan yang harus dikeluarkan untuk mengatasi penyakit kronis atau komplikasi kesehatan. Hal ini memungkinkan alokasi anggaran negara untuk difokuskan pada sektor-sektor pembangunan lainnya, seperti infrastruktur, pendidikan, dan teknologi. Oleh karena itu, dirasa penting masyarakat teredukasi gizi untuk menghindari dan mengatasi berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi terutama pada ibu dan anak-anak.

 

Stunting dan berbagai masalah kesehatan lainnya terutama yang terjadi pada ibu dan anak menggerakkan hati seorang bidan bernama Theresia Dwiaudina Sari Putri yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjadi petugas kesehatan ibu dan anak serta warga di desa terpencil Desa Uzuzozo, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2017. Setelah menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya pada tahun 2016, Theresia memutuskan untuk mengabdikan dirinya kepada kampung halamannya.

 

Theresia Disebut Dewi Penyelamat Kesehatan Desa

 

Sejak mendedikasikan dirinya menjadi tenaga kesehatan (bidan) di Desa Uzuzozo, Theresia menyadari bahwa pekerjaannya tidaklah mudah. Ia harus memberi pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak dengan akses yang sulit. Terkadang ia harus berjalan kaki menuju ke rumah warga yang memerlukan bantuannya karena akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Belum lagi memberi edukasi kesehatan kepada masyarakat di sana sungguh menantang, mengingat mayoritas ibu melahirkan di desa itu dengan bantuan dukun. Bukan hanya itu, angka stunting anak-anak di sana sangat tinggi. 

 

Segala macam tantangan tidak menyurutkan semangat perempuan yang akrab disapa Dini ini. Theresia terus memberi edukasi tentang kesehatan bagi ibu dan anak. Mengedukasi masyarakat soal pentingnya melahirkan di fasilitas kesehatan, imunisasi, pemberian makanan bergizi, hingga mengikuti program Keluarga Berencana (KB). 

 

Theresia juga merangkul para dukun setempat untuk menangkal mitos-mitos kehamilan yang sudah ada seperti mengurut perut, minum obat kampung, menyembunyikan ibu hamil dari suanggi, dan pantangan makanan amis. 


Perjuangannnya membuahkan hasil yaitu angka stunting di Desa Uzuzozo mengalami penurunan signifikan. Hal ini berkat kegigihannya untuk terus mengedukasi para orang tua tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi pertumbuhan anak-anak. Masalah sanitasi pun tak luput dari salah satu edukasi kesehatan yang dibagikannya.




Theresia sehari-hari menjalankan program rutin, seperti posyandu yang mencakup pelayanan KB, kesehatan ibu dan anak (KIA), imunisasi, perbaikan gizi, dan penanggulangan diare. Ia juga siap untuk ke rumah-rumah jika ada yang memerlukan bantuannya. Waktu kerjanya 24 jam dengan kesiapan pergi kemana pun karena jarak setiap dusun jauh. 

 

Pendekatan Theresia ke masyarakat di sana memang terbilang tegas namun perubahan baik dirasakan oleh masyarakat. Misalnya ibu hamil sudah mau melahirkan di puskesmas sehingga tidak lagi merasakan sakit karena dipijat dukun. Masyarakat juga teredukasi tentang sanitiasi rumah seperti memiliki toilet sendiri. Theresia memberi banyak perubahan baik untuk kesehatan masyarakat Desa Uzuzozo sehingga diberi julukan “Dewi Penyelemat Kesehatan Desa”. Bahkan Theresia tidak boleh pergi kemana-kemana, masyarakat memintanya untuk tinggal. Ini menunjukkan bahwa kehadiran Theresia memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

 

Theresia Menerima Penghargaan SATU Indonesia Awards 2023 dari Astra Atas Dedikasinya

 

Dedikasinya yang luar biasa dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil mendapat apresiasi dari SATU Indonesia Awards tahun 2023 di bidang kesehatan. Theresia menjadi satu dari lima sosok pemuda inspiratif yang mewakili lima bidang yaitu kesehatan, Pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan teknologi. 

 

Sejalan dengan tema 14th Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2023, “Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia”, apa yang dilakukan Theresia menjadi bukti kontribusi nyata untuk mendukung tercapainya Pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Kesehatan menjadi hal yang mendasar pembangunan manusia.




Meski tantangan yang dihadapi Theresia tidaklah kecil, semangatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia adalah contoh nyata dari seorang tenaga kesehatan yang tidak hanya bekerja dengan hati, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah yang paling membutuhkan. Perjuangan Theresia menunjukkan betapa pentingnya peran tenaga kesehatan di desa terpencil, terutama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda di daerah terpencil seperti Desa Uzuzozo. Usahanya tak hanya terbatas pada perawatan medis, tetapi juga mencakup pendekatan holistik yang melibatkan kebersihan lingkungan, sanitasi, dan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat.

 

Dengan komitmen tinggi, Theresia telah mengatasi berbagai tantangan untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi gizi, dan peningkatan kesadaran kesehatan di wilayah dengan keterbatasan akses ini. Penghargaan dari SATU Indonesia Awards tahun 2023 tidak hanya mengakui pengabdiannya tetapi juga menegaskan pentingnya peran tenaga kesehatan di daerah terpencil dalam meningkatkan kualitas hidup dan masa depan bangsa. Kisahnya menginspirasi kita untuk selalu bekerja dengan hati demi kebaikan bersama.

Komentar

Postingan Populer

Follow Me

Instagram : @andini_harsono Facebook : www.facebook.com/andiniharsono Twitter : @andiniharsono Blog lainnya : www.mainjalan.com Email : andiniharsono@gmail.com