Inovasi Minuman Aloe Vera Membuka Peluang Petani Lokal Gunung Kidul Lebih Sejahtera
Semakin bertambah angka umur, saya semakin peduli dengan kesehatan yaitu dengan berusaha terus memenuhi kebutuhan gizi dan mengontrol konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak). Di samping itu, saya punya rekam kesehatan keluarga yang memiliki masalah diabetes. Maka saya sangat membatasi konsumsi gula untuk menjaga agar tidak ikutan diabetes hehe. Tapi yang namanya godaan selalu datang setiap saat mendorong saya untuk bijak mengkonsumsi asupan makanan dan minuman apa saja, termasuk yang manis-manis.
Salah satu cara sederhana yang saya lakukan setiap hari adalah memperhatikan isi piring ketika makan dan dalam satu hari apa saja yang sudah saya konsumsi. Apakah porsi sayur dan buah sudah seimbang dengan nasi dan lauk? Apakah saya sudah minum kopi atau teh manis? Hingga memperhatikan cemilan diantara waktu makan atau untuk sekadar iseng saja. Ketika kita sudah lebih sadar gizi maka secara otomatis kita akan lebih sadar juga memilih apa saja yang kita konsumsi setiap harinya. Saya sudah lebih sadar dengan isi piring harus ada kandungan vitamin mineral dari sayur dan buah serta mengganti cemilan menjadi yang lebih sehat.
Kalau berbicara cemilan yang lebih sehat maka makanan atau minuman olahan aloe vera bisa menjadi pilihan baik sebagai cemilan atau dessert. Aloe vera tentunya bukan hal yang baru bagi dunia kesehatan, terutama kecantikan. Tanaman kaya manfaat ini juga bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan banyak orang. Di tangan dingin seorang Alan Efendhi, putra Gunung Kidul yang mengubah aloe vera menjadi minuman menyehatkan karena tanpa ada campuran bahan kimia. Bahkan pemanis dalam minuman aloe vera olahannya tersebut menggunakan pemanis alami yaitu dari daun stevia. Hmm penasaran ingin mencoba.
Minuman Aloe Vera Lebih Sehat Dengan Pemanis Daun Stevia
Tanaman stevia (stevia rebaudiana) adalah tanaman semak yang berasal dari keluarga Asteraceae (compositae) dengan tinggi mencapai 65 cm, berbatang bulat, beruas, bercabang banyak, dan berwarna hijau. Tumbuhan yang dapat tumbuh baik pada ketinggian 500 – 1.500 mdpl ini menjadi popular diantara semua jenis pemanis karena merupakan pengganti paling ideal untuk gula.
Bagian daun stevia banyak digunakan untuk bahan pembuatan gula atau pemanis alami. Meskipun sangat manis tapi daun stevia rendah kalori bahkan berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah karena bersifat hipoglikemiksehingga aman dikonsumsi oleh seseorang yang punya diabetes dan obesitas.
Menurunkan gula darah juga menjadi salah satu manfaat dari aloe vera. Jadi minuman olahan aloe vera dengan pemanis daun stevia karya Alan bisa menjadi pilihan baik ketika ingin konsumsi yang manis-manis karena aman bagi mereka yang memiliki masalah diabetes bahkan kolesterol.
Inovasi Berbasis Edukasi Adalah Kunci Sukses Menciptakan Peluang
Selain tertarik dengan produk minuman aloe vera dengan pemanis alami dari daun stevia milik Alan, saya tertarik mengikuti cerita perjalanan usahanya hingga seperti sekarang ini. Saya yakin pasti penuh tantangan, ibaratnya hingga berdarah-darah tapi ada tekad kuat ditambah keberanian untuk terus menjalankan usahanya maka dia berhasil.
Budidaya aloe vera di daerah asalnya yaitu Gunung Kidul belum menjadi sesuatu yang “wah” bagi masyarakatnya. Aloe vera masih dianggap kalah dengan palawija seperti kacang tanah dan jagung yang telah menjadi andalan kabupaten yang terkenal dengan pariwisata pantainya yang indah ini. Alan tak patah semangat untuk terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan potensi ekonomi dari aloe vera. Tidak hanya fokus pada peluang usaha dengan budidaya aloe vera, Alan juga berusaha untuk masyarakat lebih berdaya dengan mengajak masyarakat petani di daerahnya menjadi mitra yang turut serta dalam proses budidaya dan pengolahan aloe vera.
Petani-petani yang telah menjadi mitra Alan secara tidak langsung ikut memperbaiki perekonomian warga sekitar. Saat ini ada 75 petani mitra yang berada di Kabupaten Gunung Kidul dan 53 petani di luar Kabupaten Gunung Kidul baik yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun tidak yang menjadi penyuplai aloe vera. Hal ini menjadi motivasi pada masyarakat yang tadinya tidak bisa bertani menjadi belajar bertani. Alan juga berhasil menciptakan lapangan kerja baru dengan melibatkan banyak ibu rumah tangga sebagai bagian yang membantu produksi minuman aloe vera tersebut.
Alan juga terus berinovasi dalam hal kemasan. Minuman aloe vera hasil olahannya dikemas dengan desain yang menarik dan modern sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Selain inovasi pada olahan aloe vera dengan pemanis alami dari daun stevia, kemasan juga tidak kalah penting menjadi fokus Alan untuk terus berinovasi agar produknya tetap menjadi minat konsumen.
Alan Dianugerahi Penghargaan Astra SATU Indonesia Awards 2023
Alan Efendhi berhasil dalam budidaya aloe vera menjadi produk minuman yang lebih sehat dan menjadi peluang usaha menjanjikan di masa depan serta memberdayakan masyarakat sekitarnya untuk turut mengembangkan usaha aloe vera tersebut maka Alan dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Awards dalam kategori Kewirausahaan. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras Alan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Usaha yang dijalankan Alan mendapat nilai baik berdasarkan produk yang berkualitas dan sustainable serta memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya.
Sekilas tentang bagaimana Alan memulai usahanya dari lahan kecil dan beberapa varietas aloe vera seperti berbadensis miller. Uji cobanya itu memberi kesadaran kepadanya bahwa tanaman aloe vera memiliki potensi besar. Mengingat Gunung Kidul memiliki kondisi tanah yang tandus dan minim air membuat pertanian menjadi tantangan. Berbekal informasi dari berbagai literatur, Alan menemukan bahwa tanaman aloe vera mampu bertahan di kondisi tanah yang kering dan kurang air.
Setelah keberhasilan menanam aloe vera, Alan mengolahnya ke berbagai produk bernilai tambah. Dengan merk “Rasane Vera”, produk olahan aloe vera miliknya mulai dikenal dan mendapat perhatian. Tak berhenti sampai di sana, Alan terus berinovasi dengan menggunakan pemanis alami yaitu daun stevia sebagai pemanis dalam minuman olahan aloe veranya itu melalui produk unggulannya yang diberi nama “Aloe Liquid Stevia”. Sehingga dirasa memang tepat jika dirinya mendapat penghargaan dari SATU Indonesia Awards 2023.
Saatnya Mengubah Tantangan Jadi Peluang
Penghargaan yang diperolehnya memotivasi Alan untuk terus mengembangkan usahanya hingga ke pasar intenasional. Alan juga ingin mengajak generasi muda untuk tidak takut bermimpi dan berani mengambil langkah untuk mewujudkan mimpinya tersebut. Alan yang sempat merantau ke Jakarta memutuskan kembali ke Gunung Kidul untuk memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat di sekitarnya dengan usaha aloe vera miliknya. Bukan hanya itu, Alan memiliki mimpi yaitu menjadikan aloe vera sebagai ikon Gunung Kidul. Luar biasa ya.
Budidaya aloe vera, mengolahnya menjadi makanan dan minuman sehat yang aman dikonsumsi masyarakat, hingga mengembangkan usahanya pasti ada tantangannya. Namun, tantangan ini tidak menjadi penghalang bagi Alan karena dia bisa melihat tantangan itu sebagai peluang. Saya jadi ingat kata-kata dari Chairul Tanjung seorang pengusaha sukses pemilik perusahaan CT Corp bahwa kunci sukses menjadi seorang entrepreneur adalah kemampuan mengeksekusi peluang menjadi sebuah value. Kita harus mampu menangkap setiap peluang yang ada, tapi jika tidak ada peluang itu, maka ciptakan. Alan salah satu yang mampu mengeksekusi tantangan itu menjadi peluang yang lebih bernilai.
Sudah saatnya tantangan menjadi peluang dalam hidup. Kisah inspiratif Alan bisa kita jadikan motivasi untuk kita bangkit dan memulai mewujudkan mimpi yang kita punya. Tidak ada usaha yang sia-sia, seperti Alan yang memenangkan SATU Indonesia Awards 2023 karena usahanya terus meningkatkan manfaat aloe vera bagi banyak orang dengan inovasi produk aloe vera yang membuka peluang bagi petani – petani aloe vera lokal Gunung Kidul lebih sejahtera.
Alan terus membuat gebrakan salah satunya yaitu dengan membangun Kampung Wisata Aloe Vera yang diberi nama Aloe Land. Selain berwisata, pengunjung dapat belajar tentang budidaya hingga pengolahan lidah buaya.
“Harapannya ini menjadi pelopor destinasi wisata edukasi hulu-hilir Aloevera di DIY, sehingga akan banyak geliat perekonomian yang akan hadir di Desa Katongan ini, mulai dari keterlibatan para ibu dan pemudanya sebagai trainer edukasi dan sebagainya. Dengan adanya AloeLand diharapkan bisa menjadi magnet baru wisatawan untuk mau berkunjung ke potensi wisata Kabupaten Gunung Kidul sisi utara.” ungkapnya ketika bercerita kepada saya dalam obrolan di kolom chat Instagram.
Turut mendoakan segera terwujud semua mimpinya.
Komentar
Posting Komentar