Gerakan Pesantren Sehat : Langkah Nyata Dr. Mohammad Afifi Menuju Generasi Sehat
Pesantren merupakan salah satu institusi pendidikan yang telah lama ada di Indonesia. Sebagai pusat pembelajaran bagi generasi muda, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar agama, tetapi juga berperan penting dalam pengembangan karakter dan pendidikan umum. Pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama Islam, termasuk tafsir, fiqih, hadist, dan tasawuf. Namun, banyak pesantren juga mulai mengintegrasikan pendidikan umum, seperti sains, bahasa, dan teknologi, agar santri memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan di dunia modern.
Kehidupan di pesantren memang berbeda jika dibandingkan dengan sekolah biasa. Para santri tinggal di asrama pesantren berdampingan hidup dengan santri lainnya yang belum kenal demi memperdalam ilmu agama. Saya pribadi sering penasaran bagaimana kehidupan di pesantren apalagi santri-santri yang telah disekolahkan di pesantren sejak kecil oleh orang tuanya.
Bagaimana mereka mampu beradaptasi satu sama lain, bagaimana mereka mampu mengikuti semua aturan pesantren, bagaimana makan minumnya, hingga bagaimana fasilitas kesehatannya. Mengingat dalam satu pesantren mampu menampung ratusan bahkan ribuan santri, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi setiap harinya. Bukan saja dituntut untuk lebih terintegrasi teknologi dalam proses pembelajaran maupun administrasi di era digital ini, namun tantangan bagaimana menjaga ketertiban, kedisiplinan dan kebersihan serta kesehatan para santrinya.
Pesantren Tempat Membangun Karakter dan Pengetahuan
Selain pendidikan akademis, pesantren juga menekankan pembentukan karakter dan moral santri. Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan kepedulian sosial diajarkan secara langsung melalui kegiatan sehari-hari. Pembentukan karakter para santri melalui pembelajaran dan interaksi sesama santri dan pengasuh, para santri belajar untuk menghargai perbedaan, membangun kerjasama, dan mengembangkan sikap toleran.
Pesantren memiliki peran yang sangat penting sebagai institusi pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang menggabungkan pendidikan agama dan umum, pesantren membantu mencetak generasi yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Di tengah berbagai tantangan yang ada, pesantren tetap berkomitmen untuk melahirkan insan yang berkualitas dan siap berkontribusi dalam masyarakat.
Dengan pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai akhlak dan keagamaan, mereka tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga agen perubahan di berbagai bidang.
Adalah dr. Mohammad Afifi Romadhoni, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jambi yang dulunya santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Indralaya, Sumatera Selatan bertekad membantu para santri di pesantren untuk lebih peduli kesehatan dan kebersihan dengan mendirikan Gerakan Pesantren Sehat (GPS) Foundation. dr. Afifi menjadi salah satu agen perubahan di bidang kesehatan dengan tanpa lelah menebar pesan kebersihan ke pesantren, rutin mengedukasi pentingnya menjaga kebersihan mulai dari cara mencuci tangan yang benar hingga menjaga kebersihan asrama.
Gerakan Pesantren Sehat (GPS) Lahir Dari Pengalaman dr. Afifi Tinggal di Pesantren
Selama menjadi santri, dr. Afifi melihat dan merasakan sendiri bagaimana perilaku seperti penggunaan beberapa barang secara bersama-sama, kasur yang jarang dibersihkan, handuk yang digunakan bergantian dan saling meminjamkan pakaian merupakan faktor penyebab penyebaran berbagai penyakit salah satunya penyakit kulit.
Sejak tahun 2017 GPS didirikan, penyuluhan di berbagai pondok pesantren dilakukan. Dengan tagline“Menebar Semangat Hidup Sehat”, dr. Afifi beserta kawan-kawannya membuat program Sharing Class PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Selain itu ada program khitanan massal yang menggandeng Tim Bantuan Medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Jambi, serta Book4Santri yaitu buku-buku untuk para santri. Tujuannya mengedukasi dan menebarkan virus literasi kesehatan agar terbangun kesadaran para santri untuk hidup bersih dan sehat. Bukankah kebersihan sebagian dari iman?
Pengalaman dr. Afifi yang pernah nyantri ini membuatnya ingin melanjutkan pendidikan menjadi mahasiswa kedokteran untuk mengedukasi banyak masyarakat tentang pentingnya kebersihan. Setelah lulus kedokteran, hatinya tergerak untuk memperbaiki kualitas hidup di lingkungan pesantren. Gerakan Pesantren Sehat merupakan komunitas yang berisi para relawan di bidang kesehatan yang secara konsisten memberikan edukasi seputar kebersihan di lingkungan pesantren. Mengedukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan makan makanan yang sehat, olahraga rutin, tidak merokok, vaksinasi dan sebagainya.
Program lainnya yaitu "Cerita Santri" (CS) sebagai platform untuk kegiatan refleksi serta mentoring yang mengajak santri-santri berbagai pengalaman dan mencari solusi bersama atas permasalahan yang mereka hadapi. Pada bulan Ramadhan juga mengadakan kegiatan bersama bernama "Setara" (Santri Sehat Ramadhan Berkah) yang melibatkan pengumpulan donasi untuk membantu para santri yang membutuhkan. Untuk para lansia juga ada gerakan peduli lansia yang tinggal di Wisma Tresna Werdha.
Kalau kepoin Instagram @gps.foundation, banyak sekali kegiatan yang dilakukan, bahkan ada pemilihan Duta Santri Sehat. Baru-baru dilaksanakan program “Ghosting” eits ini bukan menghilang seperti dia ya tapi Ghosting adalah Gerakan Sehat Zero Stunting. Benar-benar menebar semangat hidup sehat bukan hanya di lingkungan pesantren namun juga masyarakat luas.
Dr. Mohammad Afifi dan Gerakan Pesantren Sehat Mewujudkan Kesehatan di Lingkungan Pesantren
Di tengah tantangan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat, pesantren sebagai institusi pendidikan Islam juga berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat bagi santri. dr. Afifi menginisiasi Gerakan Pesantren Sehat (GPS) bertujuan untuk meningkatkan kesehatan santri dan masyarakat sekitar. dr. Afifi juga membawa peran perubahan bagi perilaku masyarakat untuk lebih sehat dan bersih khususnya para santri.
dr. Afifi berpendapat bahwa kesehatan yang baik adalah pondasi bagi pendidikan yang berkualitas. dr. Afifi juga berharap agar inisiatifnya ini bisa terus berkembang dan diadopsi oleh banyak pesantren, sehingga santri tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tapi juga sehat secara fisik dan mental. Gerakan Pesantren Sehat di Jambi bisa menjadi contoh bagi pesantren lainnya di Indonesia.
Dr. Mohammad Afifi Pelopor Kebersihan di Pesantren Penerima SATU Indonesia Awards 2019
Kerja keras dan komitmen dr. Afifi untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan terutama bagi para santri di lingkungan pesantren, ia dianugerahi SATU Indonesia Awards tahun 2019 dalam katagori kesehatan sebagai “Penebar Pesan Kebersihan di Pesantren”.
Penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2019 yang diberikan kepadanya merupakan pengakuan atas dedikasi dan inovasinya dalam menebar pesan kebersihan. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap individu atau kelompok yang berkontribusi positif dalam berbagai bidang untuk kemajuan masyarakat di sekitarnya.
Bukan hanya dr. Afifi saja yang bisa menjadi salah satu penerimanya tapi kita juga bisa menjadi bagian dari generasi muda selanjutnya yang dapat menginspirasi dan membawa perubahan serta manfaat bagi banyak orang.
Dr. Mohammad Afifi, sebagai penerima SATU Indonesia Awards 2019, telah menunjukkan bahwa kesehatan dan kebersihan adalah aspek penting dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Melalui dedikasinya untuk menyebarkan pesan kebersihan di pesantren, ia tidak hanya menciptakan generasi yang lebih sehat, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan semangat yang tak kenal lelah, dr. Afifi menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kesehatan.
Dengan membekali santri pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya hidup sehat, kita tidak hanya menciptakan generasi yang berakhlak baik, tetapi juga sehat dan produktif. Gerakan Pesantren Sehat ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan pesantren yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya melalui inisiatif ini, pesantren menjadi lebih dari sekadar tempat belajar agama, tetapi juga menjadi lingkungan yang sehat serta produktif bagi generasi masa depan.
Komentar
Posting Komentar