Kolaborasi Radeyah Class dan Zahin Community Gelar Perempuan Tangguh Batch 2
“Perempuan Tangguh adalah dia yang ridho dengan semua ketetapan Allah SWT dan memiliki jiwa yang lapang.” Bunda Aniqq Al Fiqroh.
Duaarr..tangis saya pecah ketika mendengar Bunda Aniqq mengatakan demikian. Apakah saya sudah benar-benar ridho dengan semua ketetapan Allah SWT yang diberikan dalam hidup? Apakah jiwa saya sudah lapang dalam menjalaninya? Apakah saya benar-benar tangguh? Apakah apakah apakah yang lainnya.
Sebagai manusia kita punya tugas yang utama yaitu ibadah. Dalam ibadah terdapat banyak makna namun juga ada ujiannya. Kita banyak belajar tentang kehidupan juga dari ibadah yang kita jalani. Dari ibadah yang betul-betul dijalankan dengan niat yang betul-betul ingin dekat dengan Allah maka semakin hati tenang meskipun gempuran badai kehidupan tak pernah usai. Sebentar mereda, sebentar hebat lagi. Begitulah dinamikanya.
“Luka batin itu sejak dikandung badan.” lanjut Bunda Aniqq. Ya Allah saya jadi mengingat almarhumah Mama, apakah ketika beliau mengandung saya terdapat luka pada hatinya?
Healing Workshop bertajuk “Perempuan Tangguh” yang diselenggarakan atas kolaborasi Radeyah Class dan Zahin Community sungguh penuh manfaat untuk kesembuhan luka batin. Radeyah Class sendiri merupakan sebuah wadah yang tidak hanya mempertemukan tapi juga merawat semangat generasi muda untuk terus memberikan energi positif dan bermanfaat bagi banyak orang. Oleh karena itu, perempuan menjadi tonggak penting dalam sebuah keluarga. Bayangkan jika ia belum selesai dengan dirinya, bagaimana ia bisa mengasuh anak-anaknya kelak? Bagaimana generasi muda bisa gemilang jika diasuh oleh ibu-ibu yang belum tuntas dengan dirinya sendiri?
Sejalan dengan Radeyah Class, Zahin Community menjadi wadah berbagi cerita kepada orang-orang yang mau bangkit dan saling support dari titik rendah ke titik bangkit. Ibaratnya, kita gak sendirian. Maka melalui workshop ini diharapkan menjadi wadah saling dukung dan berbagai energi positif agar sama-sama bangkit.
Lalu bagaimana langkah agar kita bisa menyelesaikan masalah dalam diri sendiri? Menyembuhkan luka batin yang sejak kecil sudah terpendam?
Luka Terdalam Itu Dari Rumah dan Dari Terkasih
Setiap momen dalam workshop ini membawa kami berkelana dalam diri sendiri. Hmm saya suka karena memang sedang menjalaninya. Konon katanya manusia merupakan makhluk paling misterius di muka bumi ini maka ketika berjalan ke dalam diri sendiri gak akan pernah ketemu ujungnya tapi akan menemukan setiap masalah beserta solusinya. Saya pribadi percaya ketika ada masalah, gak mungkin gak dilengkapi dengan solusinya. Gak mungkin ada masalah yang begitu aja tanpa ada solusi. Lebih dalam lagi, gak mungkin ada masalah yang gak bawa hikmah, makna, pelajaran sekaligus jalan untuk semakin mendekat dengan Rabb Yang Satu.
Bunda Aniqq mengingatkan bahwa cobaan yang membuat luka dalam diri merupakan cara Allah untuk memasukan cahaya kasihnya. Iya sih caranya emang kadang ajaib bin menyakitkan tapi bayangkan betapa perhatian dan cintanya Allah ke kita. Sederhananya, masalah seberat apapun asal kita masih diberi nikmat nafas dengan normal itu udah luar biasa kasih saying-Nya. Kadang kita lupa, terfokus pada masalah yang berat itu.
Saya gak menafikan kalau betul adanya jika luka diberikan dari orang yang terdekat dalam hal ini keluarga. Ada yang diberikan keluarga gak utuh dalam hal ini orang tua mengalami perpisahan. Ada yang dari kecil dirawat oleh pihak ketiga misalkan Nenek/Kakek atau bahkan diadopsi orang lain dan sebagainya. Semua terjadi dari sejak kita dilahirkan di dunia. Tanpa kita minta tanpa kita rencanakan. Namun, semua sudah menjadi suratan takdir yang sudah disetujui sejak ruh belum ditiupkan.
Adanya kekurangan yang terjadi dalam proses pertumbuhan kita menjadi dewasa memberi banyak dampak. Tanpa disadari dan disadari, lama kelamaan dampaknya dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa berpengaruh pada hubungan sosial, pekerjaan hingga percintaan. Saya pun mengalaminya. Keruwetan yang terjadi dalam hidup gak mau saya simpan berlarut-larut. Dengan perjalanan ke dalam diri sendiri, saya menemukan banyak lubang-lubang luka yang harus segera diperbaiki. Tujuannya agar hidup saya lebih baik dan kelak jika saya diberi kesempatan memiliki keluarga (menikah) dan dikaruniai anak-anak, saya sudah sepenuhnya selesai dengan diri sendiri serta kembali utuh.
Mari coba renungkan beberapa Penyebab Trauma Pada Anak :
1. Merasa gak disayang
2. Pelecehan seksual
3. Kekerasan fisik
4. Kekerasan verbal
5. Banyak tuntutan
6. Melihat pertengkaran orang tua
Poin mana yang kita pernah alami? Poin-poin tersebut yang nantikan akan meminta pertolongan untuk disembuhkan.
Pernah dengan tentang Inner Child? Bagaimana indikator Inner Child itu terluka? Berikut diantaranya :
1. Ambisius atau selalu ingin menjadi nomor 1
2. Sulit percaya
3. Mental korban
4. Merasa diabaikan atau ditinggalkan
5. Sulit kelola emosi
6. Takut keluar dari zona nyaman
7. Mengkritik diri sendiri
8. Reaktif
9. Overacting
10. Sering merasa bersalah berlebihan
11. Susah berkata tidak
12. Berusaha selalu menyenangkan orang lain
13. Sulit memaafkan diri sendiri
14. Insecure
15. Sulit keluar dari Circle Toxic
16. Perfeksionis
17. Mudah kecewa dan putus asa
18. Overthinking
Apakah ada diantara hal-hal tersebut diatas yang teman-teman alami? Coba mulai berjalan ke dalam diri sendiri dan tanyakan hal tersebut.
Workshop luar biasa manfaatnya ini berjalan sekitar 3 jam dimana para peserta diminta mengeluarkan semua uneg-uneg dalam hati yang selama ini enggan dikeluarkan. Jangankan dikeluarga, dihiraukan aja enggak. Momen yang bikin saya “pecah” ketika diminta untuk menggambar 3 hal yaitu rumah, pohon dan orang. Masing-masing ada maknanya. Lalu Bunda Aniqq meminta orang yang digambarkan tersebut diberi umur maka yang ditulis itu merupakan umur yang paling berkesan dalam hidup. Jika umur yang ditulis lebih dari umur kita sekarang maka itu masih menjadi misteri, jika umurnya lebih muda atau sudah kita lewati maka pertanyaannya ada apakah Anda di umur itu? Seru ya.
Pada Akhirnya Kita Bisa “Letting Go”
Jika kita sabar melakukan perjalanan ke dalam diri maka pada akhirnya kita akan mengalami fase “letting go” atau melepaskan atau menerima sepenuhnya apa yang telah terjadi. Nah, pada fase ini tuh enaakkk banget gaes. Pada fase ini kita makin terampil mengelola emosi dengan memberikan ruang pada emosi yang hadir, fokus pada langkah selanjutnya, dan dipenuhi cinta yang terus bertumbuh.
Air mata bukan tanda kelemahan tapi salah satu tanda bahwa kita telah ridho terhadap ketetapan-Nya. Izinkan air mata mengalir deras jika memang dia hadir. Keluarkan setiap sampah yang ada dalam diri, jangan simpan. Ada tips aman cara mengeluarkan sampah dalam diri yaitu lakukan seorang diri di tempat sepi (kamar misalkan), diam sejenak, renungkan dimana masalahnya, ajak ngobrol diri sendiri, nangis kalau memang ingin nangis, keluarkan semua lalu let it go. Kalau sudah selesai jangan diratapi lagi.
Alhamdulillah sungguh pengalaman dan pelajaran luar biasa weekend kemarin saya ikut workshop "Perempuan Tangguh" ini bersama ratusan perempuan hebat lainnya. Harapannya selain memiliki sehat raga, sehat jiwa yang gak kalah penting juga kita miliki. Saya berdoa semoga Allah senantiasa membimbing dengan rahmat-Nya, melapangkan jiwa dan menjadikan kita semua manusia tangguh dalam menjalani ketetapan-Nya. Saya siap menjadi Perempuan Tangguh, semoga teman-teman perempuan yang membaca artikel ini juga yaa. Kita semua Perempuan Tangguh dalam ridho-Nya. Aamiin :)
Terima kasih Radeyah Class, Bunda Aniqq, Kak Dhini Aminarti dan tim, Kak Fina Mairita dan Zahin Community yang telah menyelenggarakan Workshop “Perempuan Tangguh” batch 2. Ditunggu batch selanjutnya yaa :D
Fiix bakalan ikutan ini sih next time. makasih kak informasinya
BalasHapus"Luka terdalam itu dari rumah dan dari terkasih", ini benar banget sih. Proses untuk merelakannya pun sangat lama, terkadang membutuhkan jarak yang jauh terlebih dahulu baru bisa memasuki taraf 'letting go'
BalasHapusSepertinya boleh juga nih ikutan Radeeyah Class ini. Bakalan dibuka di kota lain kah? Lihat jadwalnya dimana ya?