Imunisasi Merupakan Investasi Kesehatan Masa Depan
“Dasar dari semua kebahagiaan adalah kesehatan.” – Leigh Hunt
Saya sepakat dengan pendapat Leigh Hunt tersebut. Terkadang kita abai untuk menjaga kesehatan, padahal aset paling berharga dalam hidup adalah kesehatan.
Langkah pertama untuk menjaga tubuh tetap sehat adalah membangun sistem kekebalan tubuh dengan #Imunisasi. Tujuan dari imunisasi untuk melindungi diri dari beragam penyakit yang berbahaya atau berisiko menyebabkan kematian. Imunisasi juga bisa menjadi cara untuk membentuk kekebalan kelompok (herd community) supaya terhindar dari suatu penyakit bahkan wabah.
#Imunisasi merupakan proses untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap suatu penyakit yang dilakukan dengan pemberian vaksin dalam bentuk suntikan. Imunisasi diberikan pada bayi baru lahir, anak-anak, dewasa maupun lansia. Imunisasi diberikan kepada anak sebagai bentuk kewajiban orang tua memenuhi hak anak yaitu hak untuk sehat. Manfaat yang dirasakan seumur hidupnya, oleh karena itu imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan.
Masih lekat dalam ingatan, ketika saya mendapatkan macam-macam imunisasi sesuai usia. Hingga awal SMP saya masih mendapatkan imunisasi. Saya sangat bersyukur lahir dari seorang Mama yang rajin memeriksakan kondisi kesehatan keluarganya termasuk masalah imunisasi. Apakah saya sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai kebutuhan dan yang dianjurkan oleh pemerintah atau belum. Semua itu diperhatikan oleh Mama sebagai ikhtiar menjaga anaknya dari bermacam penyakit berbahaya.
Saya ingat juga setiap selesai imunisasi, saya mendapat bekal makanan bergizi dari dokter seperti buah-buahan, roti cokelat dan susu. Jadi saya selalu semangat setiap akan diimunisasi karena pulang bawa bekal hehe.
Mengapa Imunisasi itu Sangat Penting?
Imunisasi itu sangat penting diberikan sedini mungkin karena dapat melindungi tubuh bayi atau anak dari serangan dan ancaman bakteri atau virus penyakit tertentu. Mencegah anak tertular penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Selain itu, imunisasi dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tertentu. Dan yang paling penting dari imunisasi adalah dampak baik bagi kesehatannya di masa depan.
Imunisasi memberikan perlindungan secara cepat, aman dan efektif. Setiap bayi atau anak diberikan vaksin sesuai jadwal yang telah ditentukan sesuai penyakit yang akan dicegah. Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi diantaranya, Hepatitis B, Tuberkulosis, Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio, Meningitis, Pneumonia, Campak dan Rubela.
Berikut ini beberapa imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah untuk diberikan kepada bayi dan anak :
- Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC
- Imunisasi Hepatitis B memberikan perlindungan dari penyakit Hepatitis B
- Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit Polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan
- Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
- Imunisasi Campak
Imunisasi dasar bertujuan untuk mendapatkan kekebalan dari awal, sedangkan imunisasi lanjutan bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan perpanjang masa perlindungan tubuh terhadap penyakit.
Bagaimana Jika Anak Tidak Mendapatkan Imunisasi Rutin Lengkap?
Pentingnya bayi atau anak diberikan imunisasi sudah jelas karena dapat mencegah dan melindungi dari bermacam-macam penyakit berbahaya. Dampak baiknya juga dapat dirasakan sampai ia dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya terbentuk untuk menangkal penyakit yang disebabkan bakteri dan virus tertentu.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana jika anak tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap?
- Anak tidak akan memiliki kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit berbahaya.
- Anak dapat meninggal atau cacat sebagai dampak terkena penyakit dengan infeksi berat.
- Anak akan menularkan penyakit atau tertular penyakit.
- Anak lebih rentan mengalami sakit berat.
- Penyakit berbahaya tetap berada di lingkungan masyarakat.
Oleh
karena itu, peran orang tua sangat penting dalam imunisasi. Investasi kesehatan
bagi anak di masa depan bisa dilakukan dengan imunisasi. Cakupan imunisasi yang
tinggi akan melindungi masyarakat. Anak-anak tetap sehat dengan tumbuh kembang
yang baik. Imunisasi memberikan kekebalan spesifik pada anak tanpa harus
merasakan sakit terlebih dahulu. Imunisasi juga berperan untuk memutus mata
rantai penularan penyakit, mengurangi infeksi berat yang menimbulkan kecatatan
dan kematian.
Hukum Pemberian Imunisasi Di Indonesia Adalah WAJIB
Sebagai Negara hukum, Indonesia telah mengatur tentang imunisasi yang merupakan salah satu hak anak seperti yang tertuang pada UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 dan Pasal 28H ayat 1. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. UU Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 juga mengatakan perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap untuk bayi dan anak. Jadi jelas sudah bahwa imunisasi di Indonesia itu wajib hukumnya.
Upaya Pemerintah Indonesia Memberikan Imunisasi Rata Seluruh Indonesia
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk memberikan imunisasi kepada setiap bayi atau anak di seluruh Indonesia. Memastikan semua anak memiliki akses dan kesempatan mendapatkan imunisasi. Jika lokasi tempat tinggal sulit dijangkau, pemerintah memiliki layanan imunisasi di daerah sulit dijangkau yang dilakukan melalui strategi Sustainable Outreach Services (SOS). Puskesmas dibantu oleh kader kesehatan melacak anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali tapi usianya merupakan sasaran imunisasi atau yang belum lengkap imunisasinya maka segera akan diberikan imunisasi.
Pemerintah
juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan #Imunisasi salah satunya melalui kegiatan Pekan Imunisasi Dunia 2023 #PID sebagai upaya
pencegahan penyakit berbahaya di Indonesia. Tempat pelayanan imunisasi bisa di fasilitas
kesehatan pemerintah (RS, Puskesmas), fasilitas kesehatan swasta yang
memberikan layanan imunisasi, dan posyandu. Jadi bisa dilakukan di dekat tempat
tinggal. Kalau dulu saya seringnya dilakukan di sekolah. Selurus siswa wajib
imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan.
Jangan Takut Imunisasi
Global Vaccine Safety Blueprint 2.0 merupakan dokumen strategi keamanan vaksin yang dikembangkan oleh WHO dan partners. Dokumen ini merupakan indikator untuk memastikan bahwa semua negara memiliki setidaknya kapasitas minimum untuk keamanan vaksin. Memastikan keamanan vaksin merupakan kesepakatan global.
MUI telah memberikan dukungan imunisasi melalui Fatwa MUI No. 4 Tahun 2016 tentang Imunisasi. Imunisasi pada dasarnya diperbolehkan sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. MUI juga mengajak orang tua dan masyarakat wajib berpartisipasi menjaga kesehatan, termasuk dengan memberikan dukungan pelaksanaan imunisasi ini.
Banyak yang enggan diimunisasi karena takut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). KIPI merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. KIPI dapat berupa gejala, tanda, hasil pemeriksaan laboratorium atau penyakit. Padahal tidak semua KIPI disebabkan oleh imunisasi. Oleh karena itu dilakukan Surveilans KIPI untuk memantau terhadap efek samping dan menentukan apakah kejadian tersebut berhubungan dengan vaksin. KIPI biasanya terjadi akibat reaksi alami dari system kekebalan tubuh ketika menerima vaksin.
Imunisasi Bisa Diberikan Pada Seseorang Pra Pernikahan dan Ibu Hamil
Saya setuju jika seseorang akan menikah melakukan tes kesehatan lengkap. Hal ini akan bermanfaat bagi kesehatan calon anak serta kesehatan diri sendiri juga pasangan. Imunisasi tetanus bisa diberikan kepada calon pengantin perempuan jika hasil tesnya menyarankan itu. Jadi semakin mantap melangkah menjalani kehidupan baru dengan tubuh dan jiwa yang sehat.
Untuk Ibu hamil juga disarankan melakukan vaksinasi seperti vaksin Tdap dianjurkan diberikan pada usia kehamilan 27-36 minggu atau trimester ketiga kehamilan untuk memaksimalkan respon kekebalan tubuh dan meningkatkan transfer antibodi ke janin. Tdap dapat mencegah penyakit tetanus, difteri, dan pertusis. Selain itu bisa diberikan vaksin influenza dan Covid-19.
Imunisasi Bentuk Cinta dan Komitmen Sebagai Orang Tua
Menjalani
kehidupan baru dengan berumah tangga bukan hal yang sulit namun bukan pula hal
yang mudah. Menikah tanpa ilmu bagaikan sayur kurang garam. Kurang pas, kurang
sedap. Menjadi seorang istri atau suami perlu kesiapan lahir dan batin apalagi
menjadi orang tua. Saya melihat bagaimana orang tua saya terus belajar dalam
mendidik membesarkan saya hingga dewasa. Saya juga melihat dan mengikuti bagaimana
saudara perempuan saya menjalani perannya sebagai seorang Ibu untuk anak
perempuannya. Setiap hari setiap waktu dia belajar menjadi orang tua. Bagaimana
dia berusaha untuk memenuhi kebutuhan anaknya, memenuhi hak-haknya seperti
pendidikan, tempat tinggal yang layak, serta kesehatan. Imunisasi menjadi
langkah awal komitmen sebagai orang tua sekaligus bentuk cinta terhadap
anak-anaknya.
Bayangkan jika orang tua mengabaikan imunisasi pada anak kemudian dampaknya bukan saja terjadi di hari ini namun masa depan sang buah hati nantinya. Bahwa imunisasi merupakan instrumen investasi kesehatan seseorang di masa depan. Jika tubuhnya sehat maka dia akan dapat bermain, belajar, hingga bekerja dengan baik. Imunisasi mudah didapatkan di pelayanan fasilitas kesehatan terdekat. Jadi mengapa masih ragu untuk imunisasi kalau manfaatnya begitu besar bagi sang buah hati?
"Imunisasi MR menjadi cara yang ampuh untuk mencegah kedua penyakit sekaligus yakni campak dan rubella. Jangan ragu mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan Imunisasi MR." pesan Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dalam laporan mengenai cakupan imunisasi rendah, kasus campak di Provinsi Papua Tengah Meningkat yang ditulis dalam artikel pada website kemkes.go.id.
--
Referensi :
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1331/pentingnya-imunisasi-bagi-anak#:~:text=Melindungi%20tubuh%20bayi%20%2F%20anak%20dari,yang%20berdampak%20pada%20kualitas%20tumbuh
https://www.alodokter.com/macam-macam-vaksin-untuk-ibu-hamil-dan-manfaatnya
https://www.alodokter.com/imunisasi
https://www.kemkes.go.id/article/view/23030700001/cakupan-imunisasi-rendah-kasus-campak-di-provinsi-papua-tengah-meningkat.html
https://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/Fatwa-IMUNISASI.pdf
Materi Narasumber Pada Acara Temu Blogger PID 2023
Komentar
Posting Komentar