Sudahkah Kita Menjaga Keamanan di Ruang Digital?
Beberapa
bulan yang lalu, ada oknum yang menyalahgunakan foto dan nama saya untuk
perbuatan yang kurang baik. Dia menghubungi kerabat dekat saya melalui WhatsApp
dan menawarkan bisnis tidak masuk akal yang berujung meminta transfer uang.
Syukur alhamdulillah, kerabat dekat saya sangat mengenali bagaimana cara saya
menulis pesan setiap kali melakukan percakapan via chat, bagaimana saya
memanggilnya, dan detail pekerjaan saya sehingga meyakini bahwa data saya
disalahgunakan.
Setelah
mendapat kabar tersebut, saya langsung melakukan antisipasi adanya korban dari
perbuatan ini. Saya juga segera mengganti password semua akun sosial
media dan semua aplikasi yang ada pada gadget saya. Mengganti password
secara berkala dengan kata-kata yang rumit bisa menjadi salah satu cara efektif
untuk mencegah adanya kejahatan digital. Yup, karena sekarang semua serba digital
jadi kemudahannya bisa dijadikan kesempatan bagi para pelaku tindak kejahatan.
Sebagai
pengguna sosial media, kita juga jangan terlena dengan kehadirannya yang
mendatangkan manfaat namun juga bisa membuat kerugian pada diri sendiri atau
orang lain jika kita tidak bijak dalam menggunakannya. Bagaimana cara sederhana
aman menggunakan sosial media dan kemajuan dunia digital dalam kehidupan
sehari-hari?
ITSEC
sebagai salah satu perusahaan cyber security terbesar se-Asia Pasific
yang berdiri sejak tahun 2004 ini mengajak seluruh masyarakat untuk lebih
peduli terhadap keamanan digital. ITSEC rutin mengedukasi masyarakat melalui Community
Workshop bertajuk “Keamanan di Ruang Digital” seperti yang saya ikuti hari
Sabtu, 21 Mei 2022 lalu.
Hadir
sebagai narasumber Andri Hutama Putra, Presiden Director of ITSEC Asia
dan Ani Berta sebagai Blogger dan Content Creator yang aktif di
sosial media, keduanya sepakat bahwa keamanan di ruang digital harus menjadi
perhatian dan bermula dari diri sendiri.
Cara Sederhana Tetap Aman Menggunakan Sosial Media
Tema
yang dibahas pada workshop ini sangatlah bermanfaat bagi saya yang aktif
menggunakan sosial media untuk membantu aktivitas sehari-hari. Saya yakin,
teman-teman pun demikian. Jadi saya akan merangkum tips dan cara sederhana yang
bisa kita lakukan agar tetap aman menggunakan sosial media tanpa khawatir data
diri kita disalahgunakan pihak-pihak tidak bertanggungjawab.
- Rutin mengubah password pada email dan akun sosial media lainnya setidaknya 3 hingga 6 bulan sekali dengan kata-kata rumit. Kalau kata Teh Ani Berta, kata sandinya harus se-alay mungkin agar susah ditebak orang lain hehe.
- Hindari menggunakan password yang sama untuk semuanya. Jangan percayakan password mu kepada orang lain.
- Untuk transaksi perbankan (keuangan), usahakan gunakan satu email khusus yang tidak bercampur dengan akun-akun lain. Lalu jangan mudah terbujuk rayuan diskon atau promo yang pada akhirnya kita mengunduh suatu aplikasi yang mengharuskan kita mengunduh data diri seperti KTP dan foto diri. Ingat, kejahatan digital itu nyata guys.
- Lebih baik mengaktifkan 2FA (2 factors authentification) system keamanan berlapis sebagai pelindung akun. Pasang juga antivirus agar perangkat yang kita gunakan terlindungi.
- Nah sebagai blogger atau jika teman-teman memiliki website, ada baiknya untuk secara berkala melakukan pembaharuan dan memasang SSL (Secure Socket Layer) serta jangan lupa mem-back up semua data dengan plug-in.
Saya
pribadi sejak mengenal digital dengan segala kemudahannya selalu menyaringnya sesuai
kebutuhan. Sebagai contoh, lahirnya beragam aplikasi belanja online, aplikasi
keuangan dan lain sebagainya, tidak semuanya saya unduh atau punya. Salah satu
saja sesuai dengan apa yang saya butuhkan untuk aktivitas sehari-hari. Karena pada
prinsipnya, kemajuan teknologi adalah untuk memudahkan seseorang melakukan
aktivitas dalam hidupnya, ya gak sih?
Memaksimalkan Ruang Digital Untuk Menambah Value Sebagai Content Creator
Teh
Ani Berta sebagai seorang blogger, content creator dan aktif di
komunitas mengajak kita semua untuk bisa memanfaatkan kemudahan dunia digital yang
sangat luas itu untuk menambah value dalam diri. Seorang content
creator juga sebaiknya membagikan konten-konten yang relevan dengan
kehidupannya di dunia nyata dan harus ada ilmunya atau hal-hal yang bisa
dipertanggungjawabkan. Seorang content creator juga merupakan agent
of change yang bisa digunakan untuk berbagi dengan banyak orang melalui
ruang digital yang bisa diakses kapan saja dimana saja.
Teh
Ani juga meyakini jika kita bisa memaksimalkan hadirnya ruang digital bisa jadi
ruang untuk berkarya, peluang kerja baru atau usaha baru. Media promosi untuk
meningkatkan penjualan atau survive di masa-masa seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk terus belajar bagaimana cara
memaksimalkan penggunaannya sekaligus bagaimana cara menghadapi kejahatan di
dalamnya seperti penyebaran malware.
Banyak
insight baru yang saya dapatkan dari workshop bersama ITSEC ini
semoga tidak berhenti sampai di sini yaa kegiatan komunitasnya agar kita bisa bersama-sama
membangun ekosistem digital yang sehat dan bermanfaat.
Jadi
mulai sekarang mari kita lebih peduli dengan aktivitas kita di dunia digital
yaa. Keamanan di ruang digital itu bermula dari diri sendiri. Semangat.
Komentar
Posting Komentar