Cerita Andini Tentang MainJalan



Halo teman-teman apa kabar? Semoga senantiasa diberi kesehatan dan kemudahan segala urusan yaa. Aamiin.. Sudah lama yaa saya tidak berbagi cerita-cerita santai ke teman-teman hehe. Hujan sedari siang pakai petir menyambar dengan suara yang kencang membuat sejuk udara hingga ke hati tsaahh.. membawa saya mengenang memori pada perjalanan hidup yang sudah saya jalani (aduh bahasa gitu amat hihi..) dan ingin membagi sedikit cerita kepada teman-teman yang membaca tulisan ini :)

Saya mau cerita tentang salah satu hobi saya yaitu jalan-jalan, blusukan, petualangan, perjalanan tanpa tujuan dan dadakan kadang-kadang *nyengir kuda. Intinya melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang saya artikan pergerakan dalam hidup. Kadang-kadang perjalanan ini terjadi tiba-tiba, dadakan, dan tidak pakai kebanyakan mikir maka saya namakan perjalanan saya adalah MainJalan, ya sudah main jalan aja, tidak dijadikan beban, tidak overthinking dan tidak berekspetasi banyak hehe. Nah, kemudian saya abadikan cerita selama perjalanan saya ke suatu tempat dimana pun itu (belum semua sih) dalam blog saya yang kedua bernama MainJalan silakan diintip-intip di sini :)

Saya rasa, hobi jalan-jalan ini memang sudah dari kecil karena bawaan dari keluarga yang selalu pergi piknik setiap ada kesempatan (liburan sekolah). Jaman saya kecil kalau pergi selalu ramai-ramai seluruh anggota keluarga wajib ikut. Gaya perjalanannya piknik pakai mobil sendiri dengan bekal masakan Mama atau Eyang Putri. Selain mengunjungi obyek wisata dengan menggelar tikar untuk duduk-duduk santai, makan, dan berbincang, perjalanan kami selalu disempatkan untuk bersilaturahmi ke sanak saudara yang tinggal di kota tujuan kami piknik tersebut. Terbayang serunya?

Semakin bertambah dewasa, kebiasaan untuk piknik itu masih terus dilakukan hingga akhirnya saya piknik sendiri atau tidak lagi bersama keluarga karena sudah banyak yang berpulang *nahan nangis. Puncaknya ketika Mama saya berpulang, saya stress, galau tak tentu arah akhirnya saya gunakan uang dan waktu saya untuk perjalanan tanpa tujuan. Uang gaji selalu habis untuk jalan-jalan sampai saya berada di satu titik kesadaran ketika dalam perjalanan dimana saya bisa merasa kembali “hidup” setelah kepergian Mama saya. Belakangan baru saya sadari ternyata selama ini yang saya lakukan bisa dikatakan perjalanan healing. Sebuah healing yang menyenangkan dengan jalan-jalan. Kenapa? 

Di setiap saya sedang jalan-jalan, saya semakin bisa mensyukuri hidup, rezeki, kenikmatan dan anugerah yang telah Allah SWT berikan. Setiap saya sedang berada di suatu tempat yang jauh dari tempat tinggal, saya selalu merasa ada keberanian dan semangat baru untuk melanjutkan hidup. Dan di setiap perjalanan saya, berbagai cerita, kejadian, pertemuan yang semua itu bisa dijadikan pelajaran bekal untuk melanjutkan hidup. Pengalaman yang tersimpan dalam memori sebagai peneman sampai kapanpun. Ya, saya merasa jauh lebih baik setelah perjalanan panjang yang saya lakukan.



Namun yang namanya proses kesembuhan atau healing tidaklah sekali lalu berhasil. Saya pun masih terus melakukannya. Menurut saya, healing itu berlapis-lapis dan tidak bisa sekaligus. Healing ini pun juga saat ini sering dibicarakan oleh berbagai kalangan. Jalan-jalan untuk healing pun sudah sering dibahas juga. Tapi pertanyaannya seperti apakah itu?

Saya percaya masing-masing orang punya caranya sendiri untuk menyembuhkan diri sendiri. Tidak lupa juga dengan peranan Tuhan Yang Maha Esa begitu besar ketika seseorang berdoa meminta pertolongan-Nya. Maka kesembuhan itu datang dari-Nya dengan bermacam cara dan media, salah satunya piknik/liburan/perjalanan.

Oleh karena itu, setelah MainJalan saya membuat kegiatan perjalanan bernama Sewaktu Piknik dan salah satu agendanya adalah Fun Healing Trip yang saya beri judul “No Signal Trip”. Coba kita hilangkan dulu semua signal yang mungkin hampir lebih dari 12 jam selalu menemani kita setiap harinya. Kembali melihat ke dalam diri sendiri yang mungkin barangkali selama ini kita terlalu sering melihat ke luar. Sedikit rehat dan berjalan melambat maka kita akan bisa melihat kecepatan seperti apa langkah kita. Saya ingin mengajak teman-teman yang tergabung dalam kegiatan perjalanan ini untuk sama-sama menyembuhkan diri sendiri yang mungkin selama ini secara tidak sadar sebenarnya kita perlukan itu. 



Dalam trip ini akan ditemani dengan pakarnya atau ada Healer dan sesi konseling yang akan membantu melihat sisi-sisi mana yang harus diberi perhatian. Harapannya, kita semua bisa menjalani kehidupan ini dengan hidup yang sebenarnya memang kita sadari. Memotivasi diri, percaya diri, dan menjadi pribadi yang positif penuh semangat.

Jadi kira-kira seperti itulah cerita saya kali ini tentang arti setiap perjalanan yang saya lakukan. Saya sering mendapat pertanyaan begini, “Kok bisa sih jalan-jalan terus?”. Jawaban saya selalu, “Kalau sudah niat ingin jalan-jalan, doakan itu. Lalu begitu ada kesempatan, ambil aja gak perlu overthinking, MainJalan aja hehe. Soal biaya? InsyaAllah selalu ada jalan-Nya.” Semoga tulisan ini bisa memberi semangat baru di hati teman-teman dan mari kita piknik bareng Sewaktu Piknik yaa :D

Komentar

Postingan Populer

Follow Me

Instagram : @andini_harsono Facebook : www.facebook.com/andiniharsono Twitter : @andiniharsono Blog lainnya : www.mainjalan.com Email : andiniharsono@gmail.com