Industri Direct Selling Bisa Jadi Solusi Krisis Di Masa Pandemi

 


Masa pandemi belum juga berakhir. Sudah 10 bulan kita berusaha untuk bertahan di situasi yang penuh ketidakpastian seperti ini. Tidak sedikit teman-teman kita, masyarakat Indonesia mengalami kehilangan pekerjaan (PHK), tidak menerima gaji penuh, dan harus berpikir lebih bagaimana caranya agar terus bisa mendapatkan penghasilan. Banyak yang banting setir dari karyawan jadi pedangan kue. Dari pekerja pabrik jadi jualan baju online dan sebagainya. Nah selain berjualan secara online atau melalui e-commerce, penjualan langsung bisa menjadi salah satu solusi yang bisa membantu perekonomian keluarga tetap berjalan.


APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) sudah berdiri selama 36 tahun. Koen Verheyen – Dewan Komisioner APLI menjelaskan bahwa rapat anggota APLI dilaksanakan pada bulan Mei 1986 yang dihadiri oleh 4 perusahaan pada saat itu. Rapat anggota ini membahas tentang kode etik pada industri direct selling yang tujuannya melindungi perusahaan direct selling, distributor dan tentunya para konsumen. Awalnya bernama Indonesian Direct Selling Association (IDSA), lalu diubah menjadi Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) pada tahun 1993. 




Seiring berjalannya waktu, industri direct selling terus berkembang sehingga dirasa perlu peraturan yang jelas dari pemerintah, maka bersama Kementerian Perdagangan (dirjen perdagangan waktu itu) dikeluarkan Permendag 70 tahun 2019 tentang Distribusi Barang Secara Langsung dimana mengatur distribusi penjualan secara langsung baik yang dilakukan secara Single Level Marketing ataupun Multi Level Marketing. Peraturan ada agar industri direct selling mendapat kekuatan hukum sehingga tidak ada lagi money game atau bisnis direct selling yang merugikan.


Kany V. Soemantoro - Ketua Dewan APLI mengatakan bahwa direct selling merupakan the best social business model yang sesuai dengan kemajuan teknologi serta keadaan yang masih serba terbatas ini. Sementara Roys Tanani – Dewan Komisioner APLI menuturkan bahwa bisnis direct selling tidak hanya mengajarkan penjualan produk saja tetapi mengajarkan seseorang untuk memanfaatkan peluang bisnis dengan memperluas jaringan.

                             

Ir. Djoko H. Kumara – Dewan Komisioner APLI mengatakan bahwa tantangan terbesar dengan adanya pandemi Covid-19 ini adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi yang dialami secara global bukan saja di Indonesia. Jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8 juta dimana akan menurunkan daya beli masyarakat. Industri direct selling ini bisa dijadikan solusi bangkitnya perekonomian masyarakat. Namun, masyarakat harus tetap waspada dengan memilih bekerjasama perusahaan direct selling yang benar jangan sampai terjebak money game. Salah satu cara memastikan perusahaan direct selling yang benar adalah dengan mengecek perusahaan tersebut apakah sudah terdaftar di APLI atau belum.


Ditambahkan oleh Hari Menggala – Dewan Komisioner APLI mengapa bisnis direct selling bisa dijadikan solusi saat sekarang ini, ada 4 alasannya yaitu, pertama, setiap orang dapat menjalani bisnis ini dengan modal dan resiko yang kecil. Kedua, tidak diperlukan keahlian khusus. Ketiga, tidak bekerja sendiri, punya mentor dan tim yang bisa bekerja bersama-sama saling membantu. Keempat, tersedia pelatihan yang diperlukan oleh mitra usaha untuk menjalankan bisnis dengan baik dan benar.


Industri Direct Selling Memberi Kontribusi Pergerakan Ekonomi Indonesia.

Disampaikan oleh Ina Rachman, SH. MH – Sekjen APLI bahwa industri direct selling mampu memberikan kontribusi sebesar Rp. 14,7 triliun kepada negara selama masa pandemi ini. Sebuah pencapaian yang luar biasa dari penjualan produk industri direct selling. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa industri direct selling merupakan peluang baik untuk memperbaiki ekonomi masyarakat di tengah pandemi.


Diakui oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, Syailendra bahwa berdasarkan beberapa survey baik dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun non-pemerintah, penjualan baik ritel maupun modern hingga pasar rakyat mengalami penurunan. Pemerintah terus berupaya untuk memulihkan pasar rakyat agar tetap berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan agar tidak tercipta cluster baru penyebaran Covid-19. Sementara perdagangan ritel di bidang kesehatan dan makanan cenderung meningkat. Kementerian Perdagangan memberikan apresiasi industri direct selling serta berharap agar dapat terus berkontribusi kepada negara dengan memproduksi produk dalam negeri.


Rizki Novihamzah – Kepala Sub. Direktorat Sektor Tersier BKPM menjelaskan bahwa melalui UU Cipta Kerja, pemerintah memberi kemudahan berusaha, pemberdayaan, dan perlindungan kepada UMKM dan Koperasi. Oleh karena itu, maka diharapkan pertumbuhan investasi dalam negeri dapat terus meningkat. Jika investasi meningkat maka akan berpeluang membuka lapangan kerja baru yang menyerap tenaga kerja di Indonesia terutama menjadi solusi dampak ekonomi dari Covid-19.



Pemerintah akan menindak tegas apabila ada perusahaan-perusahaan yang menyalahgunakan industri direct selling yang tidak sesuai dengan peraturan. Pemerintah memerlukan dukungan dari APLI untuk mengawasi perusahaan direct selling yang ada di Indonesia.


Waspada Money Game di Industri Direct Selling

Tantangan terbesar bisnis penjualan langsung adalah terjebak dalam money game. Masih ingat kasus salah satu travel umroh beberapa tahun silam? Itu salah satu contoh kasus investasi illegal. Tongam L. Tobing – Ketua Satgas Waspada Investasi mengatakan bahwa kerugian akibat kegiatan investasi bodong sangat besar yaitu mencapai Rp. 92 triliun dalam kurun waktu dari 2009 – 2019. Kelemahan seseorang terjebak money game adalah masyarakat mudah percaya dengan iming-iming bonus yang besar atau keuntungan yang besar dengan waktu yang singkat.


Selain itu, kurangnya edukasi masyarakat tentang investasi yang tepat. Lalu mudahnya tertarik karena adanya selebriti atau tokoh yang dikenal membantu mempromosikan investasi tersebut. Bareskrim mengingatkan untuk mengenali dulu jenis investasinya dan waspada akan adanya money game.


Pandemi memang belum berakhir, tapi bukan berarti hidup kita sudah berakhir. Banyak cara untuk tetap bertahan hidup dengan menciptakan peluang-peluang baru termasuk peluang usaha/bisnis. Penjualan langsung bisa menjadi pilihan bagi kita untuk berikhtiar di masa pandemi ini. Tentu saja tetap berhati-hati karena bisa saja kita terjebak dengan money game. Perbanyak informasi, belajar dengan yang sudah lebih dulu menjalankan bisnisnya, dan bergabunglah dengan perusahaan direct selling yang legal serta sudah terbukti jenis usahanya.

Komentar

Postingan Populer

Follow Me

Instagram : @andini_harsono Facebook : www.facebook.com/andiniharsono Twitter : @andiniharsono Blog lainnya : www.mainjalan.com Email : andiniharsono@gmail.com