Cegah Diabetes Sedini Mungkin
World Diabetes Day Doc. kompas.com |
Sebagai
seseorang yang memiliki keturunan diabetes, saya menjadi sangat perhatian
dengan asupan makanan yang saya konsumsi setiap hari. Saya sudah mulai terbiasa
melihat kalori pada kemasan cemilan dan sudah menerapkan isi piringku. Tak
lupa, saya selalu berusaha bisa mencapai 10.000 langkah setiap hari karena saya
bukan tipe yang gemar melakukan olahraga.
Tanggal
14 November 2019 lalu diperingati Hari Diabetes Sedunia dan kali ini Hari
Diabetes di Indonesia mengangkat tema “Lindungi Keluarga dari Diabetes.”.
Kampanye ini digaungkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada
tanggal 15 November 2019 dengan mengadakan seminar yang membahas kembali
tentang diabetes agar kita semua mengingat bahwa diabetes adalah penyakit tidak
menular yang bisa menyerang siapa saja.
Lindungi Keluarga Dari Diabetes Doc. Tati Suherman |
Dalam
seminar tersebut dihadiri para narasumber diantaranya, Dr. Cut Putri Arianie (Direktur
P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), Prof. dr. Jose RL Batubara,
PhD, SpA (K) (Divisi Endokrinologi Anak FKUI – RSCM), dr. Fatimah Eliana
Taufik, Sp. PD, KEMD (Konsultan Endokrinologi), Suharyati, SKM, MKM, RD
(PERSAGI) dan dr. Michael Triangto, SpKO.
Menarik
perhatian saya dan rasanya memang harus disuarakan lebih lantang tentang
diabetes pada anak. Bukan berarti anak-anak bisa terbebas dari diabetes.
Anak-anak bisa saja terserang diabetes tipe 1. Bila dalam keluarga ada
keturunan diabetes maka anak jangan terlalu berat diberikan makanan
berkarbohidrat tinggi. Diabetes tidak langsung menyerang begitu saja namun bisa
terjadi 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun dan seterusnya.
Insulin Doc. Andini Harsono |
Gejala
diabetes pada anak antara lain, sering kencing, sering haus, lapar dan berat
badan turun meskipun sering makan (atau lapar terus). Menurut dr. Jose kita
harus mengenali gejala diabetes pada anak sedini mungkin agar tidak jatuh dalam
kondisi Ketoasidosis diabetikum (KAD). Bila anak-anak kita ada gejala tersebut,
segera periksakan ke dokter agar dapat ditangani dengan cepat. Pengobatan diabetes
pada anak dengan memberikan insulin sebanyak 3-4 kali per hari. Karena anak
diabetes sudah memiliki pankreas lemah.
KAD Doc. Andini Harsono |
Sementara
itu gejala diabetes yang mudah dikenali bagi orang dewasa adalah sering
kesemutan, seringnya kencing, rasa baal, pandangan kabur dan bila terjadi luka
akan memerlukan waktu lama untuk sembuh. Selain itu rasa lapar dan mudah
mengantuk juga bisa merupakan tanda diabetes. Maka idealnya, lakukan
pemeriksaan darah rutin.
Diabetes
adalah ibu dari semua penyakit. Dari diabetes bisa mengundang berbagai penyakit
lainnya seperti jantung dan darah tinggi. Diabetes juga dapat membuat
ketidakmampuan pada tubuh karena harus amputasi.
Perilaku
CERDIK Dapat Mencegah Diabetes.
Kementerian
Kesehatan mengingatkan kembali akan program yang sudah berjalan selama ini yang
mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku hidup sehat. Adalah CERDIK yang
dapat menghindarkan kita dari berbagai jenis penyakit dan membuat tubuh menjadi
sehat dan tetap bugar.
C
: Cek kesehatan secara rutin
E
: Enyahkan asap rokok
R
: Rajin beraktivitas fisik
D
: Diet seimbang
I
: Istirahat cukup
K
: Kelola stress
Kalau
bicara soal diet seimbang, isi piringku sudah paling tepat bagi kita semua. Apalagi
bagi diatebes harus lebih memperhatikan asupan makanannya. Suharyati
menjelaskan, isilah ½ porsi makan dengan buah dan sayuran, 1/3 dengan makanan
pokok seperti nasi, jagung atau singkong dan sisanya isilah dengan lauk pauk. Makan
sayur dan buah setiap hari, harus setiap hari.
Nutrisi yang baik untuk tubuh Doc. Andini Harsono |
Kendalikan
keinginan untuk terlalu banyak makan makanan manis dan terlalu asin. Imbangi dengan
banyak minum air putih dan istirahat cukup. Diabetes memang tidak bisa
disembuhkan tapi bisa kita cegah dengan pola hidup sehat. Sejak dini, ajarkan
anak-anak untuk makan sayur dan buah, otomatis orang tuanya harus mengkonsumsi
juga kan. Jadi mau tidak mau, bagi yang sudah terlanjur tidak suka sayur dan
buah harus mengkonsumsinya demi masa depan anak-anak kita yang lebih sehat.
Lebih
baik mencegah daripada mengobati kan? Kalau tubuh kita sehat maka kita semakin
produktif dan bisa beraktivitas dengan bahagia. Salam sehat.
Komentar
Posting Komentar