Dari AHY Saya Belajar
AHY Bersama Para Siswa SD YPP Bonaventura, Jayapura Photo by The Yudhoyono Institute (dok. demokrat.or.id) |
Winning or losing of the
election is less important than strengthening the country.- Indira
Gandhi
Tuntutlah
ilmu sampai ke negeri Cina, sedari kecil saya selalu diingatkan akan kalimat
tersebut, bahwa saya harus menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Saya lahir
dan dibesarkan di lingkungan keluarga pendidik alias guru dan dosen. Sehingga mereka
mengharuskan saya untuk bisa sekolah tinggi, bagaimanapun caranya. Saya sering
bertanya, mengapa harus sekolah hingga sarjana? Bahkan S2 dan S3. Menginjak remaja
saya menyadari betapa pentingnya pendidikan. Melalui pendidikanlah kita bisa
melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain hingga
bangsa dan Negara.
Saya
selalu kagum dengan orang yang bersedia menghabiskan waktu bahkan hartanya
untuk sekolah. Waktu saya SMK, saya bertemu dengan seorang dosen di sebuah
sekolah tinggi dimana saya magang dan beliau mengatakan kalau beliau akan
melanjutkan pendidikan S3 di Australia. Saya berdecak kagum. Lalu beliau
menyemangati saya jangan pernah lelah belajar, jangan putus asa meskipun
terlihat tidak mungkin karena faktor ekonomi, beliau mengatakan harus semangat
dan berusaha dengan berbagai cara. Alhasil, saya mampu menyelesaikan S1 dengan
biaya hasil kerja keras saya sendiri.
Ketika
mencari tokoh lain sebagai semangat saya menempuh pendidikan, perhatian saya
tertuju pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sejak menikahi Annisa Pohan yang
kebetulan saya ngefans sama Mba Annisa, saya mencari tahu latar belakang AHY. Pada
waktu itu saya masih duduk di bangku SMK.
AHY
memiliki karier militer yang baik, terbukti pada usia muda, beliau sudah
dipercaya menjadi Danyonif Mekanis 203/AK pada bulan Agustus tahun 2015. AHY
juga diprediksi bakal menjadi pemimpin TNI di masa depan. Namun, panggilan
jiwanya membangun Indonesia dengan cara lain terjadi tahun 2016. AHY terjun ke
politik. Beliau ingin mengubah politik itu keren. AHY memberikan warna baru di
dunia politik dengan semangat generasi muda yang memiliki ide-ide baru dalam memajukan
bangsa.
Partai Demokrat memberi kepercayaan kepada AHY menjadi pemimpin Kogasma. Partai
Demokrat optimis, AHY dapat menaikkan elektabilitas dan menjadi penerus
pemimpin nasional. Visi dan misi AHY tidak akan berjalan tanpa dukungan
generasi muda yang memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Era globalisasi
membuka ruang selebar-lebarnya bagi anak muda menjadi pemimpin Negara. Terbukti
di Negara-negara lain telah memiliki pemimpin-pemimpin muda dengan prestasi
luar biasa. Sebut saja Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada (kebetulan saya
sudah pernah bertemu dengannya di Manila tahun lalu dan memang mengagumkan :D),
kemudian Emmanuel Macron yang Mei 2017 lalu dinobatkan sebagai Presiden
Perancis pada usia 39 tahun. Waw.. Kalau hal ini terjadi di Indonesia, mengapa
tidak?
Persaingan
global kian hari kian ketat. Kalau generasi muda terlalu banyak buang-buang
waktu yang tidak produktif, apa jadinya negeri ini? Saatnya generasi muda unjuk
gigi bahwa kita mampu memberikan kontribusi nyata memajukan Indonesia.
Banyaknya
anak muda yang sukses menjadi enterpreneur
melalui perusahaan start up
memotivasi saya untuk terjun bersama mereka. Memang sih saya belum sampai pada
taraf mereka, namun saya memulai dengan hal-hal kecil yang saya lakukan setiap
hari, salah satu contohnya yaitu tidak menyebar berita hoax dan ikutan gaduh di media sosial dengan pendapat yang
provokatif. :)
AHY memberikan kuliah umum di Universitas Cendrawasih, Papua (dok. IG @agusyudhoyono) |
Bicara
soal pendidikan, sosok AHY menjadi salah satu motivator saya dalam menempuh
pendidikan lebih tinggi. Siapa tahu saya juga bisa sekolah di Harvard :D. Kekalahannya pada pilkada DKI Jakarta tidak membuatnya patah arang. AHY
membuktikan dirinya serius membangun bangsa mulai dari hal paling mendasar
yaitu pendidikan. Melalui The Yudhoyono Institute, AHY menebarkan semangat muda
Liberty, Prosperity, dan Security.
Saya
pernah mengikuti seminar singkatnya di gedung DPR beberapa bulan lalu melalui
pertemuan yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai Demokrat bertajuk Seminar
Nasional, Generasi Milenial, “Tantangan dan Peluang Pemuda Indonesia Untuk
Membangun Indonesia yang Maju, Kuat dan Sejahtera.”.
Pada
kesempatan itu, AHY memotivasi anak-anak muda untuk memperkuat karakter. Be smart
and be brave to think outside the box. Saya masih ingat ketika beliau
menyemangati kami bahwa tidak ada sesuatu yang instan. Semua perlu proses, dan
satu kalimatnya yang masih terngiang sampai sekarang yaitu “Cerdas tapi tidak
punya semangat pantang menyerah, tidak akan jadi apa-apa.” Intinya Dream big,
work hard, and never give up.
(dok. IG @agusyudhoyono) |
Saya
sepakat dengan memperkuat karakter generasi muda menjadi modal utama menuju
Generasi Emas 2045. Sudah saatnya generasi muda Indonesia melakukan hal positif
yang produktif sehingga semakin siap bersaing dengan Negara-negara lain dan memenangkan berbagai kompetisi dunia.
Dari AHY saya belajar tentang artinya keberanian untuk mewujudkan mimpi dalam hal apapun. Pantang menyerah dan tidak malas belajar. Tidak ada sesuatu yang dicapai dengan instan tanpa adanya usaha.
Dari AHY saya belajar tentang artinya keberanian untuk mewujudkan mimpi dalam hal apapun. Pantang menyerah dan tidak malas belajar. Tidak ada sesuatu yang dicapai dengan instan tanpa adanya usaha.
Saya
siap menjadi bagian kecil untuk hasil yang besar. Hobi sekaligus pekerjaan saya
mengantarkan saya berkunjung ke daerah-daerah dan mempertemukan saya dengan
banyak orang dari berbagai kalangan. Belum banyak yang bisa saya lakukan untuk
mereka, setidaknya dengan melakukan sebuah perjalanan ke beberapa tempat di Indonesia (belum semua, belum keliling Indonesia, hehe) dan menikmati makanan lokalnya, saya berharap, apa yang saya lakukan
dapat membantu mensejahterakan mereka. Dan hal yang paling menyenangkan ketika berkunjung ke luar Jakarta adalah bertemu dengan anak-anak, berbagi canda, berbagi cerita, serta sedikitnya membantu mereka mengerjakan PR-nya. :)
Bertemu AHY dan Beliau bersedia foto bersama Senangnyaaa :D (dok. Andini Harsono) |
mantap kak
BalasHapuswisata ke korea selatan gratis
Duuuuuuuh senang banget pasti foto sama mas agus.. Aku kapanlah ketemu beliau
BalasHapus