Tolak Penyalahgunaan NAPZA Bersama BPOM



 
sumber : BPOM RI

Pengalaman mengkonsumsi obat batuk yang menyebabkan saya keracunan ketika saya duduk di bangku kelas 5 SD membuat saya lebih berhati-hati dalam meminum obat. Kalau tidak sakit saya tidak pernah konsumsi obat bahkan vitamin atau suplemen makanan tambahan. Saya percayakan obat yang saya konsumsi pada dokter pribadi saya yang telah memiliki rekam jejak medis saya melalui resepnya. Dan ketika obat itu cocok, maka saya akan mengkonsumsi obat yang sama sewaktu saya sakit. Misalnya, saya sakit batuk, dokter memberikan obat X, saya minum lalu sembuh, maka apabila saya sakit batuk lagi maka saya akan minum obat X tersebut. Intinya saya tidak mau lagi sembarangan minum  obat.

Ada baiknya untuk keamanan obat-obatan yang dikonsumsi selain dikonsultasikan dulu dengan dokter, cek keamanan izin edarnya melalui BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Makanan dan kosmetik yang kita hendak konsumsi dan gunakan juga bias dicek keamanannya melalui http://cekbpom.pom.go.id/

Pada link tersebut sudah tersedia kolom pencarian berdasarkan nomor registrasi atau merk obat/makanan/kosmetik yang hendak kita cek. Atau bisa juga menelepon 1500533 Halo BPOM.  Tujuannya agar obat/makanan/kosmetik yang Anda gunakan benar-benar aman. 

BPOM #TolakPenyalahgunaanObat pada CFD (dok. Andini Harsono) 



Bicara soal obat, kini banyak sekali obat yang beredar dengan penjualan melalui online. Bahkan kerabat dekat saya saja suka membeli obat pelangsing melalui online. Saya peringatkan agar berhati-hati. Karena efek sampingnya bisa dirasakan tidak langsung melainkan sekian tahun kemudian. Melihat kondisi tersebut, saya semangat sekali ketika diajak untuk mengkampanyekan #TolakPenyalahgunaanObat oleh BPOM pada Minggu, 22 Oktober 2017 lalu. Bersama #BloggerCihuy saya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan obat yang dikonsumsi.  

sumber : BPOM RI


                                                                                                                                                                               
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BPOM pada momen Car Free Day (CFD) di seputaran Bundaran HI ini masih dalam rangkaian Aksi Nasional Pemberatasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat yang sebelumnya diadakan di Bumi Perkemahan Wisata Cibubur pada tanggal 3 Oktober 2017 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Blogger Cihuy #TolakPenyalahgunaanObat (Dok. Andini Harsono)


Turut hadir Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN), Jenderal Polisi Budi Waseso, Kepolisian RI, anggota Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), serta para pelajar tingkat SMA dan mahasiswa di Jakarta.

Acara dimulai dengan long march di sepanjang area CFD tepatnya dari Jalan Imam Bonjol menuju Bundaran Hotel Indonesia, lalu mengarah ke Sarinah, Thamrin Plaza, dan kembali ke Bundaran Hotel Indonesia. Selain itu juga ada senam zumba yang menambah meriah suasana. Saya tidak mau ketinggalan hehe.

Di area acara, terdapat 2 mobil laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta yang menjelaskan obat/makanan/kosmetik yang tidak layak dikonsumsi dan sudah ditarik izin edarnya oleh BPOM. Pada kesempatan itu juga saya mendapat penjelasan bahwa untuk menguji obat itu asli atau tidak maka dilakukan proses spotting (penotolan) pada media khusus. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui keaslian obat yang beredar dengan  obat yang sudah keluar izin edarnya oleh BPOM. Karena banyak sekali obat yang mirip hingga pada kemasannya pun sama. 

dok : Andini Harsono

dok : Andini Harsono

Mobil Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta (dok. Andini Harsono)

dok : Andini Harsono


Setelah obat ditotol, tunggu kurang lebih 30 menit maka akan terlihat hasilnya. Apabila warnanya sama dengan obat aslinya maka obat tersebut asli atau aman dikonsumsi. Apabila warnanya sangat berbeda maka obat tersebut tidak aman dan harus segera dimusnahkan. 

Contoh Obat yang sudah ditarik izin edarnya oleh BPOM(dok. Andini Harsono)
Hasil pemeriksaan obat sesuai dengan aslinya (dok. Andini Harsono)


BPOM tentunya tidak dapat bekerja sendirian. Perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat, para pemangku kepentingan, dan juga produsen. Terbebas dari penyalahgunaan obat tentunya menjadi hak seorang warga Negara. Namun, bukan hanya menjadi hak saja melainkan kewajiban sebagai warga Negara adalah membantu pemerintah untuk terus memerangi penyalahgunaan NAPZA. Dari lingkungan terdekat saya rasa kita bisa melawan penyalahgunaan obat. Lindungi diri sendiri dan keluarga serta orang-orang terdekat dari bahaya penggunaan obat yang tidak sesuai dengan menjadi konsumen cerdas. Jangan malas untuk browsing informasi, dan lakukan konsultasi dengan dokter/tenaga medis apabila ragu ketika hendak mengkonsumsi obat.

Badan sehat, jiwa sehat, pikiran sehat maka hidup pun akan bahagia. 

sumber : BPOM RI

Komentar

Postingan Populer

Follow Me

Instagram : @andini_harsono Facebook : www.facebook.com/andiniharsono Twitter : @andiniharsono Blog lainnya : www.mainjalan.com Email : andiniharsono@gmail.com