Lestarikan Kearifan Lokal Melalui Festival Panen Raya Nusantara 2017
PARARA
juga mengajak semua pihak untuk dapat memberikan ruang bagi petani, nelayan, komunitas
produsen skala kecil dan mendukung dengan kebijakan dan praktek ekonomi yang
lebih adil, ramah lingkungan, dan mempertahankan ketahanan di tingkat lokal
terhadap perubahan iklim. Saat ini Indonesia masih bergantung pada produk impor
terkait masalah pangan. Padahal negeri kita kaya akan kebutuhan pangan.
Ketua
Konsorsium PARARA, Jusupta Tarigan mengatakan bahwa PARARA bertujuan mendukung
ekonomi komunitas lokal secara adil dan lestari. Pengelolaan produk komunitas
lokal nantinya dapat mempertahankan kearifan lokal dan lingkungan. PARARA juga
mempromosikan produk komunitas dan meningkatkan akses pasar yang mampu menilai
produk tersebut dengan harga yang adil.
dok. Andini Harsono |
Apabila
kita perhatikan, produk lokal buatan Indonesia memiliki nilai dan potensi pasar
yang mendunia. Sebagai contoh, kain tenun. Bukan hanya menjadi warisan budaya,
kain tenun dapat menjadi pengembangan dunia wirausaha dan siap bersaing di
pasar nasional hingga internasional. Kekayaan historinya mampu mewakili
identitas bangsa pada setiap helai benangnya.
“Jaga
Tradisi, Rawat Bumi.” adalah tema yang diangkat Festival PARARA
tahun ini. Festival PARARA pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015 dengan
menampilkan produk-produk kewirausahaan dari berbagai komunitas dan masyarakat
adat. Kegiatan yang digagas oleh Konsorsium PARARA merupakan bentuk dukungan
secara nyata terhadap kehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya dengan
memperhatikan keseimbangan antara alam dan manusia.
Sebanyak
85 lebih komunitas lokal dari seluruh nusantara akan meramaikan PARARA dengan
berbagai produk kreatif, hasil kerajinan, produk hasil non layu serta pangan. Selain
itu, akan ada platform untuk mendukung integrasi antara komunitas lokal, pasar
dan juga kebijakan-kebijakan yang mengatur industri kreatif dan lokal. Kemudian
akan ada seminar dan coaching klinik dengan topik kewirausahaan, management
keuangan, industri kreatif dan workshop craft. Pecinta kopi juga jangan
khawatir, ada sesi cupping dan kompetisi aeropress. Ada dongeng dari PM Toh,
pertunjukkan kesenian tradisional, pagelaran busana, serta yoga. Ada sesi
sarapan bersama juga yang akan dilaksanakan tanggal 14 dan 15 Oktober 2017
pukul 07.00 WIB.
Sarapan pagi bareng yukkk (dok. PararaFest) |
PARARA
juga akan dimeriahkan oleh penampilan para pelaku seni musik yaitu Jamaica
Cafe, AriReda, Sandrayati Fay, The Kaborang dan Oscar Lolang. Semoga dengan
adanya kegiatan seperti ini mampu memperkuat ketahanan pangan, serta
membangkitkan kembali semangat berjuang untuk mempertahankan ekosistem alam
Indonesia beserta isinya.
Komentar
Posting Komentar