Upacara Bendera 17 Agustus 2017 di Istana Negara
![]() |
Upacara Penurunan Bendera, 17 Agustus 2017 (dok. Andini Harsono) |
Keinginan
untuk bisa mengikuti upacara bendera di Istana Negara, Jakarta sudah tertanam
sejak saya duduk di bangku SD. Ketika itu saya sekolah di Semarang dan saya
selalu menyampaikan keinginan untuk bisa ikut upacara di Istana Negara kepada
Mama dan Eyang Putri saya. Mereka bilang, “Semoga kelak kamu bisa ‘sowan’ ke Istana Negara dan ikut upacara.”
Nampaknya
doa-doa para orang tua dan doa saya telah dikabulkan Allah SWT dengan undangan
Upacara Penurunan Bendera, ya saya dapatkan itu. Alhamdulillah.
Tidak
mudah saya mendapatkan undangan tersebut. Secara siapa sih saya? Tidak bekerja
di pemerintahan, bukan kalangan bangsawan atau semacamnya. Saya hanya rakyat
biasa yang bermimpi mendapatkan undangan untuk dapat ikut upacara bendera. Saya
hanya ingin masuk ke Istana Negara dan mengagumi segala keindahannya pada momen
bersejarah, yaitu dikala memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk
itu saya berjuang.
Saya
terus berdoa dan memikirkannya setiap kali mau tidur dan berhasil. Melalui
seorang kerabat baik saya, saya mendapatkan undangan upacara penurunan bendera
tanggal 17 Agustus 2017. Meskipun sebenarnya saya ingin menyaksikan yang pagi
hari, tapi ya memang rezeki saya begitu. Tetap Alhamdulillah..
![]() |
Yes, alhamdulillah (dok. Andini Harsono) |
Begitu
mendapatkan undangan itu, saya langsung loncat-loncat (maaf ya norak). Saking
bahagianya saya loncat-loncat. Saya sangat bersyukur sekali, karena tidak semua
orang bisa mendapatkan undangan itu. Saya harus menanti dengan sabar,
harap-harap cemas karena undangan itu terbatas dan lagi-lagi, “siapalah saya?”
Dirgahayu Indonesiaku, Dirgahayu Negeriku
Begitu
menginjakkan kaki di area Istana Negara setelah melewati serangkaian
pemeriksaan, kami para tamu undangan disambut dengan kostum Adat Kabasaran dari
Minahasa, Sulawesi Utara dan juga iringan musik Kolintang. Suasana keragaman
suku bangsa sudah sangat terasa. Ditambah lagi, tamu-tamu undangan menggunakan
baju adat 34 Provinsi.
![]() |
Group Kolintang (dok. Andini Harsono) |
Setelah
puas berfoto dan sedikit berkeliling, saya menuju ke tempat duduk. Sayangnya
saya tidak mendapatkan di depan (kalah cepat hehe). Sebelum upacara penurunan
bendera dimulai pukul 17.00 WIB, para tamu undangan dihibur dengan Marching
band, penampilan Tulus, Angel Pieters, dan Bams Samsons serta kehebohan saat
Presiden Joko Widodo turun menghampiri para tamu undangan bahkan keluar pagar
untuk menyapa masyarakat yang mengikuti upacara dari luar pagar Istana.
![]() |
Bersama salah satu tamu undangan berpakaian Adat Kabasaran dari Minahasa, Sulawesi Utara (dok. Andini Harsono) |
![]() |
Presiden Joko Widodo menyapa para tamu undangan ps. gak keliatan kan Bapak Presiden di sebelah mana? karena semua orang berusaha minta foto hehe (dok. Andini Harsono) |
Upacara
penurunan bendera dimulai dengan khitmad. Seiring matahari kembali ke singgasananya,
bendera pun kembali ke peristirahatannya di Monas. Dengan diiringi pawai
menggunakan Kereta Kencana, bendera asli dan duplikat dikembalikan ke Monas.
Saat prosesi ini saya benar-benar merasakan bahwa Indonesia itu kaya, sungguh
kaya dengan budaya.
Upacara
penurunan bendera juga semakin meriah ketika diberikan hadiah sepeda kepada
mereka yang menggunakan pakaian adat terbaik, dan salah satunya Yuzak Rumambi
yang menggunakan baju Adat Kabasaran dari Minahasa. Ada juga Kepala Suku Arfak
Frans Mansim, Ibu Ratna Dewi Boediono yang menggunakan pakaian Dayak, Tengku
Johan Marzuki dari Aceh, dan Sumarhartati dari Bengkulu. Kereeenn...
![]() |
Istana Negara di waktu malam (dok. Andini Harsono) |
Mengagumi
Keindahan Istana Negara Waktu Malam
Sebelum
pulang, saya sempatkan untuk keliling Istana dan mengagumi setiap sudut
bangunannya. Patung-patung, keindahan taman dan tanaman serta ornamennya, semuanya
serasi. Hiasan lampu-lampu menambah cantik taman-taman Istana di waktu malam. Sungguh
mengesankan.
Tak
lepas mata saya memandang serambi Istana, tempat dimana Presiden Joko Widodo
sering menerima tamu di sana. Saya tahu alasannya, karena ngobrol di teras itu
lebih nyaman dan tenang. Sambil menikmati teh atau kopi, menikmati hamparan
hijau taman, suara burung, pastinya akan membuat relaks badan. Sudah terbayang
keseruannya.
![]() |
Serambi Istana di lihat dari samping (dok. Andini Harsono) |
![]() |
Duduk di Gazebo yang lurus memandang Serambi Istana (dok. Andini Harsono) |
Saya
adalah orang yang beruntung mendapatkan undangan Upacara Penurunan Bendera
tanggal 17 Agustus 2017. Sama sekali tidak menyangka. Undangan ini sekaligus
saya anggap sebagai kado terindah yang Allah SWT berikan di bulan lahir saya.
Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk menikmati keinginannya, tidak
semua orang mendapatkan kesempatan untuk menambah pengalamannya, maka saya
bersyukur karenanya. Terima kasih atas kesempatan ini. Matur nuwun Gusti.
Dirgahayu
Indonesiaku, Saya siap kerja bersamamu :)
Komentar
Oke, aku praktekin doanya ^^
PS Met ulang tahun , ndhuuuk.....
Doa dan mimpi akhirnya terwujud ya mbak..
Doa dan mimpi akhirnya terwujud ya mbak..
makanan untuk vegetarian
liga inggris musim 2017/2018