Imunisasi Untuk Masa Depan Lebih Baik
(dok. Kemenkes RI) |
Dalam
rangka Pekan Imunisasi Dunia 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 24 – 30 April 2017,
pemerintah Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk melaksanakan imunisasi.
Kementerian Kesehatan RI mengingatkan betapa pentingnya imunisasi itu. Saya jadi
teringat ketika kecil hingga kelas 6 SD, orang tua saya rajin mengimunisasikan
saya. Meskipun ketika disuntik itu nangis-nangis, setelah imunisasi badan
anget, tapi orang tua saya tetap melaksanakan imunisasi untuk saya. Tak lain
tak bukan hal ini dilakukan supaya anaknya sehat dan bisa dengan baik.
Imunisasi
merupakan hak anak yang harus diberikan oleh setiap orang tua. Imunisasi adalah
tanda kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Mengapa demikian? Dengan imunisasi,
anak-anak kita terlindung dari berbagai jenis penyakit berbahaya. Efeknya bukan
untuk si anak itu sendiri melainkan terhadap lingkungannya juga. Banyak kasus
terjangkit penyakit pada suatu daerah, semua penduduk daerah itu mengalami
sakit yang sama, hal ini disebabkan oleh rendahnya imunisasi pada daerah
tersebut.
Tujuan
penyelenggaraan imunisasi antara lain menurunkan kesakitan, kecacatan, dan
kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Penyakit-penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi adalah Polio,
Campak, Hepatitis B, Tetanus, Pertusis (Batuk Rejan), Difteri, Rubella, Pneumonia,
dan Meningitis.
(dok. Kemenkes RI) |
Imunisasi
juga telah diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Pedoman
Teknis Pelaksanaannya pada Permenkes 12 Tahun 2017. Artinya pemerintah
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakatnya melalui tahap awal yaitu
pemberian imunisasi pada bayi dan anak-anak.
Imunisasi
juga menyebabkan Herd Immunity yaitu
suatu keadaan dimana sebagian masyarakatnya kebal terhadap penyakit/terlindungi
yang menyebabkan terlindungi pula kelompok masyarakat yang bukan sasaran
imunisasi dari penyakit yang bersangkutan. Herd
Immunity dapat dicapai apabila imunisasi dilakukan dengan merata.
Namun
masih saja ada orang tua yang tidak mau memberikan imunisasi pada anak-anaknya.
Ada beberapa alasan mereka tidak imunisasi antara lain :
Anak
demam
Keluarga
tidak mengijinkan
Tempat
imunisasi jauh
Orang
tua sibuk
Anak
sering sakit
Tidak
tahu tempat imunisasi
Ringkasan materi Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi. |
Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi, Satgas Imunisasi Pengurus Pusat
Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan pada temu Blogger beberapa waktu lalu
di The Park Lane Hotel Jakarta tentang imunisasi dan lika-likunya. Salah
satunya tentang beberapa pemahaman keliru tentang imunisasi/vaksin yang
menyebabkan masyarakat enggan melakukannya.
Berikut
ini penyebab pemahaman keliru tentang imunisasi/vaksin :
- Ketidaktahuan
atau kurang informasi mengenai vaksi dan imunisasi : bahaya penyakit, manfaat
imunisasi, isi vaksin, jadwal imunisasi, risiko KIPI
- Pengertian
yang keliru terntang vaksin dan imunisasi
- Pengalaman
atau berita berlebihan tentang kipi
- Informasi
tidak benar yang sengaja disebar luaskan kelompok anti aksin, terapi alternatif
dan herbalis
Jangan
Sepelekan Imunisasi
Apabila
imunisasi itu berbahaya dan tidak bermanfaat, imunisasi tidak mungkin
dilaksanakan di berbagai negara. Saat ini imunisasi rutin dilaksanakan pada 132
Negara dengan 40 Negara Muslim. Hal ini membuktikan bahwa imunisasi aman dan
bermanfaat untuk masyarakatnya.
Manfaat
dan keamanan vaksin diawasi, diteliti, dibuktikan dan dipublikasikan media
ilmiah oleh para ahli di lembaga penelitian berbagai negara. Imunisasi juga
menyebabkan kekebalan spesifik. Bayi atau anak-anak tanpa imunisasi atau
imunisasinya tidak lengkap apabila terserang penyakit akan sakit berat, cacat
atau bahkan meninggal karena tidak memiliki kekebalan spesifik.
Tidak
benar apabila ada tersiar kabar bahwa imunisasi/vaksin terbuat dari bahan-bahan
berbahaya, darah atau nanah yang dikeluarkan suatu hewan dan lain sebagainya.
Vaksin untuk program pemerintah dibuat oleh PT Bio Farma bukan buatan negara
lain. Dan saat ini pemerintah menyediakan vaksin gratis Hepatitis B, Polio,
BCG, Pentavalen (DPT-HepB-Hib), Campak, DT dan TT.
Imunisasi
Itu Halal
KH.
Arwani Faishol mewakili Majelis Ulama Indonesia menjelaskan
bahwa imunisasi itu halal sesuai dengan Fatwa MUI nomor 4 tahun 2016 tentang
Imunisasi. Islam sangat mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan dan dalam
prakteknya lakukanlah tindakan-tindakan preventif sebagai upaya mencegah penyakit
dan berobatlah apabila sakit agar tubuh kembali sehat. Salah satu upaya
mencegah penyakit adalah dengan imunisasi.
Imunisasi
pada dasarnya diperbolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan
kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Apabila
seseorang tidak melakukan imunisasi dapat menyebabkan kematian, cacat, penyakit
berat, dan mengancam jiwa kemudian berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten
dan terpercaya maka imunisasi hukumnya wajib dilaksanakan. Tentunya dalam hal
ini harus ada jaminan keamanan dari pemerintah sebagai bentuk bahwa pemerintah
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakatnya.
Dengan
melihat untung dan rugi melakukan imunisasi, maka saya yakin kita semua sudah
dapat memutuskan yang terbaik. Kalau masih ragu tentang imunisasi, jangan ragu
untuk bertanya pada ahlinya. Banyak membaca tentang apa itu imunisasi dari
sumber yang terpercaya juga dapat menambah pengetahuan dan keyakinan terhadap
imunisasi. Kalau saya pribadi, segala sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan
jangka panjang kenapa tidak dilakukan? Daripada mengobati lebih baik mencegah.
Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Maka berikanlah imunisasi sebagai
haknya untuk kesehatan dan kebaikannya kelak.
Setuju banget! Imunisasi adalah hak setiap anak dan setiap anak berhak mendapatkannya!
BalasHapusIyaa jangan sampai tidak diberikan dg alasan sibuk :(
HapusUntunglah Aira dan Audrey imunisasinya lemgkap...semoga jd anak yg sehat dan bahagia karena imunisasi
BalasHapusAlhamdulillah :) Ibu yang baik :*
HapusJangan abaikan hak anak atas imunisasi!
BalasHapusIya Mba Gita harus diberikan bagaimanapun juga demi masa depannya ;)
HapusNanti klo sdh jd ibu, lengkapi imunisasi anaknya yak wkwkwk. Imunisasi penting bgt lho.
BalasHapusPastinya Bu Dewi. Insya Allah segera menjadi Ibu #Eh :D
Hapuskeren kak
BalasHapusaplikasi menghitung masa subur