Berdamai Dengan Uang Melalui "The Law of Money Attraction"
Cre8 Community and Workspace (dok. Andini Harsono) |
Kalau
ngomongin soal keuangan semua orang pasti berantusias. Apalagi kalau membahas
soal bagaimana cara memperbaiki keuangan. Semua orang pasti ingin kondisi
keuangannya aman terkendali, bisnis lancar, pekerjaan aman dan mempunyai
tabungan di hari tua. Beragam investasi telah banyak ditawarkan di tengah
masyarakat.
Andrew Peterson (dok. Andini Harsono) |
Sebenarnya
saya sudah sering mendengar dan membaca tentang bagaimana membuka pintu rejeki
atau semacamnya. Intinya gimana caranya mengubah keuangan kita yang tadinya
pas-pasan menjadi aman terkendali. Sabtu kemarin tanggal 11 Maret 2017 Allah
menggiringku untuk mengikuti sebuah acara yang diselenggarakan oleh IWITA
(Indonesian Women IT Awareness) dengan didukung oleh Granita (Gerakan Wanita
Nusantara), dan Women Leadership Institute yang menghadirkan Life and business coach, trainer, mental
therapist kece Andrew Peterson. Bertempat di super kece pula Cre8 Community
Workspace, PIK Avenue, acara ini mengupas tuntas “The Law of Money Attraction”. Pokoknya gimana caranya menarik uang
dengan lebih mudah.
Cre8 Community Workspace (dok. Andini Harsono) |
Cre8 Community Workspace (dok. Andini Harsono) |
Cre8 Community Workspace (dok. Andini Harsono) |
Hal pertama
yang diingatkan oleh Andrew adalah 3 hal yaitu :
1. Mental
2. Strategi
dan Kemampuan
3. Jalur
Ketiga
hal tersebut saling mendukung satu sama lain. Diperlukan mental yang kuat untuk
menyusun strategi dilengkapi dengan kemampuan yang dimiliki serta jalur dalam
menjalankan strategi tersebut sudah tepat atau belum. Setelah strategi dan
kemampuan disertai jalur sudah jalan, kembali kepada mental tadi, seberapa
yakin Anda terhadap usaha yang telah dilakukan. Berapa lama Anda yakin bisa
mewujudkan apa yang Anda ingin capai. Hal ini sering menjadi tantangan bagi
diri kita sendiri dikarenakan sering timbul rasa khawatir dan keragu-raguan.
Mental, StrategiKemampuan, Jalur (dok. Andini Harsono) |
Yang
seru dari kegiatan ini adalah bagian dimana kami saling berkenalan satu sama
lain. Kemudian membentuk sebuah kelompok dan masing-masing diri harus membuat
video selama 1 menit berisi keinginannya terhadap keuangan pada masa depan. Saya
dan 3 teman baru dalam 1 kelompok sempat bingung mau cerita soal apa? Sehingga ekspresi
kami terlalu banyak mikir. Padahal dari gesture
dan ekspresi dinilai seberapa percaya diri, seberapa yakin diri kita dalam
menghadapi impian tersebut. Katanya dari video tersebut juga bisa ditebak
berapa sebenarnya jumlah keuangan seseorang. Seru juga yaa kalau bisa langsung
nebak gitu hehe..
Lalu
Andrew mengingatkan kembali terhadap kata hati. Kata batin yang paling dalam
itulah sesungguhnya jawaban atas semua pertanyaan termasuk soal keuangan. Ada 4
pertanyaan mendasar yaitu :
1. Berapa
besaran uang yang Anda ingin dapatkan setiap bulan?
2. Mencari
uang itu susah apa gampang?
3. Pekerjaan,
profesi atau usaha yang Anda jalankan saat ini susah apa gampang?
4. Apa sebenarnya
tujuan Anda?
Keempat
pertanyaan tersebut dijawab secara cepat di dalam hati dengan pikiran dan hati
yang tenang serta mata tertutup. Apa yang terdengar pertama kali itulah
jawabannya. Saya berhasil menjawabnya dengan cepat. Ketika sadar eh bukan itu,
tapi kata Andrew itulah jawabannya meskipun kita sering mengingkarinya.
Saya
mencoba mengingat-ingat, apakah saya sudah coba mengubah pola pikir dan
perilaku untuk mencapai apa yang saya inginkan. Diceritakan oleh Andrew, banyak
kasus terjadi pada pasiennya adalah karena sibuk dengan kegalauan diri sendiri.
Terjebak dengan pola pikir sendiri sehingga muncul perilaku yang tidak pada
jalurnya. Beberapa contohnya adalah :
Andrew Peterson (dok. Andini Harsono) |
Andrew Peterson (dok. Andini Harsono) |
Andrew Peterson (dok. Andini Harsono) |
Andrew Peterson (dok. Andini Harsono) |
Nah itu
saya tuh yang selalu bilang cukup. Meskipun konteksnya bercanda “cukup buat
beli mobil, cukup buat beli rumah, cukup buat umroh.” Tapi ternyata itu
mempengaruhi jalan uang yang datang. Memang sih saya merasa ada ketenangan
batin karena saya merasa kebutuhan saya tercukupi dengan baik meskipun belum
kesampaian punya rumah punya mobil hehe.
Andrew Peterson (dok. Andini Harsono) |
Satu
hal yang ingin saya bagi dengan teman-teman yang membaca tulisan saya ini. Saya
berasal dari keluarga serba pas, saya mengalami masa-masa sekolah yang serba
sulit. Saya mengalami berpikir “besok makan apa ya? Gimana ya untuk bayar
sekolah dan sebagainya.” Bahkan saya sempat pesimis bisa kuliah meskipun pada
akhirnya bisa kuliah dengan hasil kerja sendiri tapi sempat berhenti 1 tahun
dikarenakan tunggakan bayar kuliah yang luar biasa. Lalu saya benar-benar
melepaskan apa yang terjadi, saya mengikhlaskannya. Saya memanjatkan doa
sembari keinginan kuat untuk berubah. Saya yakin saya bisa berubah lebih baik,
saya yakin kehidupan saya akan lebih baik. Kurang dari 2 tahun saya bisa
melanjutkan kuliah lagi dengan melunasi biaya kuliah cukup mengerjakan 2 project event. Saya bisa pindah ke rumah kontrakan yang lebih layak serta
sedikit demi sedikit memiliki tabungan. Walaupun saya freelancer tapi justru saya merasa lebih luas dalam hal keuangan. Dulu
jamannya saya kerja kantoran, MasyaAllah tiap hari menghitung tanggal. Setiap gajian
langsung ludes tak bersisa sama sekali bahkan saya memiliki hutang. Lalu saya
yakin saya bisa menjadi lebih baik dengan freelancer
dan terbukti. Alhamdulillah
Semua
kembali ke mindset. Kembali ke
mental. Kembali ke strategi dan kemampuan lalu jalurnya dibuat dengan baik. Semua
yang dijalankan dengan awalan yang baik, pasti hasilnya baik pula. Hasil tidak
akan mengkhianati usaha.
yeay dapat bantal dari Iwita (dok. Sumiyati Sapriasih) |
Pelajaran
berharga bisa ikut kelas “The Law of
Money Attraction” bareng coach
Andrew ini. Dari setengah hari belajar bareng dia, saya menyimpulkan bahwa
selalu ada kesempatan kedua setelah kita berhasil melepaskannya. Artinya kalau
kita sudah ikhlas melepaskan apa yang menjadi beban kita, maka kesempatan akan
terbuka luas untuk kita memulai kembali apa yang menjadi keinginan kita. Dan
saya sudah membuktikan hal itu.
Ki-Ka Buncha Elisa Koraag, Andrew Peterson, Andini Harsono (dok, Elisa Koraag) |
Nice share mba, nyesel jg nda jadi datang ke sana huhu..
BalasHapusSepakat deh dengan kalimat ini selalu ada kesempatan kedua setelah kita berhasil melepaskannya.
Btw mau juga dunk jadi freelancer :)
Iya Mba Melinda kmrn acaranya seru bgt. Freelancer asik lho Mba :D
HapusOke, berarti masih ada kesempatan kedua ya mba ?... sukses deh.
BalasHapusIyaa selalu ada kesempatan kedua hehew
Hapuswow, noted nih mb artikelnya. btw, aku mengalami juga saat kantoran, uang cuma lewat. Beitu freelance, awet. Mungkin nilai keberkahannya mbak, insyaallah :)
BalasHapusYup. Tinggal bagaimana cara kita mensyukurinya kan Mba Prita. hehe terima kasih berkenan mampir :)
Hapus