GERMAS UNTUK HIDUP SEHAT DAN BAHAGIA
Senam Pagi GERMAS (dok. Andini Harsono) |
Banyak
orang bilang hidup bahagia adalah dia yang memiliki harta berlimpah, keluarga
harmonis, karier sukses dan bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Sebagian
orang bilang, orang bahagia adalah orang yang sehat. Saya adalah bagian dari
sebagian orang itu. Apalah arti harta melimpah tapi tubuh sakit? Bagaimana kita
bisa bahagia kalau tidak sehat? Nah sebagai makhluk yang berakal maka kita
harus menjaga kesehatan sebagai wujud mensyukuri hidup.
Tak henti-hentinya
pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat untuk hidup
sehat. Memperbaiki fasilitas kesehatan, mengedukasi dan mengajak masyarakat
dengan berbagai kegiatan untuk hidup lebih sehat. GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
adalah upaya pemerintah untuk memperbaiki lingkungan dan perubahan perilaku
kearah yang lebih sehat demi memwujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
lebih baik. Tentunya pembangunan kesehatan harus dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa ini yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan
hidup sehat. Dengan meningkatnya hidup sehat maka meningkat pula kualitas hidup
seseorang.
Peserta tes kebugaran GERMAS (dok. Andini Harsono) |
Jumat
pekan lalu saya menjadi satu diantara ribuan orang yang melaksanakan GERMAS.
Kementerian Kesehatan RI yang terletak di kawasan Kuningan, Jakarta ini menjadi
tempat dilaksanakannya GERMAS. Senam pagi bersama Menteri Kesehatan dan seluruh
jajaran Kementerian Kesehatan RI, masyarakat, media dan blogger, pemeriksaan
kesehatan, kebugaran dan juga mensosialisasikan makanan sehat merupakan bagian
dari pelaksanaan GERMAS. Perubahan perilaku untuk lebih sehat itu intinya.
Ada
3 komponen penting untuk melaksanakan GERMAS yaitu :
1. Aktivitas Fisik
1. Aktivitas Fisik
Aktivitas
fisik yang teratur akan menjadi satu kebiasaan akan meningkatkan ketahanan
fisik. Dilakukan dengan benar, teratur, dan terukur akan berdampak memberikan
kesehatan tentunya, kebugaran dan ketahan fisik. Akan jauh lebih kuat kalau
fisiknya terlatih serta menjaga keseimbangan emosional. Aktivitas fisik juga
baik bagi pekerja kantoran yang sehari-hari duduk bekerja di belakang meja dan
komputer dengan cara melakukan peregangan di tempat kerja. Tidak perlu waktu
lama, cukup 1-2 menit untuk melakukan peregangan ini yang dilakukan secara
berkala setelah bekerja selama 1-2 jam pada posisi sama.
2. Konsumsi Sayuran dan Buah-buahan
2. Konsumsi Sayuran dan Buah-buahan
Nah
ini masih banyak orang yang enggan makan sayur dan buah. Alasannya karena tidak
suka makan sayur. Padahal sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai
vitamin, mineral, dan serat pangan. Semua itu berperan sebagai antioksidan atau
penangkal senyawa jahat dalam tubuh serta dapat mencegah kerusakan sel. Serta berfungsi
untuk memperlancar pencernaan dan dapat menghambat perkembangan sel kanker usus
besar. GERMAS mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi sayur dan buah terutama
sayur dan buah lokal. Konsumsi sayur dan buah sederhana tapi memiliki gizi
seimbang.
Mulai
mengubah porsi makan bukan tidak makan nasi sama sekali tapi mengurangi
jumlahnya. Dalam satu porsi makan kita, ½ piring adalah buah dan sayur, 1/3
lauk pauk, 2/3 makanan pokok. Untuk orang dewasa diperlukan 400-600 gram porsi
sayur dan buah sedangkan balita/anak-anak 300-400 gram porsi setiap harinya.
Beragam jenis sayuran dan buah-buahan masa sih tidak ada satupun yang kita
suka?
3. Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
3. Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Kalau
tidak sakit maka tidak akan periksa kesehatan. Banyak yang masih berpendapat
seperti itu. Dulu saya juga begitu. Tapi makin kesini saya makin sadar pentingnya
kesehatan dan supaya tetap sehat adalah dengan memeriksakan kesehatan secara
rutin dan berkala. Minimal pergi menimbang berat badan, tensi darah, periksa
darah untuk diabetes dan kolesterol. Sekarang sudah semakin mudah dan murah.
Fasilitas kesehatan sudah semakin baik dengan jaminan kesehatan yang diberikan
pemerintah sudah lebih dari cukup. Lalu apalagi alasan kita untuk tidak
memeriksakan kesehatan secara berkala?
GERMAS
juga tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan infrastruktur
permukiman berbasis masyarakat untuk akses kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik. Infrastruktur untuk lingkungan permukiman yang
berkualitas, termasuk akses masyarakat terhadap air bersih aman minum dan
konsumsi sehari-hari, sanitasi yang baik, ruang terbuka publik guna memwujudkan
kota layak huni tanpa permukiman kumuh di Indonesia. Maka dari itu, untuk
meningkatkan kemampuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat petani, maka
dilakukan pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan jaringan irigasi
secara partisipatif di wilayah pedesaan.
Ibu Nila Moeloek, Menteri Kesehatan RI sarahasehan santai bersama blogger pada GERMAS, Jumat, 13 Januari 2017 lalu (dok. Andini Harsono) |
GERMAS
sendiri sudah diluncurkan oleh Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota
dilakukan serentak pada tanggal 15 November 2016 di 10 lokasi yaitu Kabupaten
Bogor, Kabupaten Bantul, Kabupaten Pandeglang, Kota Madiun, Kota
Surabaya,Kabupaten Purbalingga, Kota Batam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota
Pare-pare, dan Kota Jambi. Menteri Kesehatan yang senam bersama kami pada Jumat
pekan lalu menyampaikan agar masyarakat Ibukota harus segera memulai pola hidup
sehat. Car Free Day setiap minggu
pagi diharapkan dapat difungsikan secara maksimal untuk melaksanakan GERMAS
oleh seluruh lapisan masyarakat. Kalau badan kita sehat, tentu hidup kita akan
jauh lebih bahagia.
Perilaku Hidup Sehat GERMAS (dok. Andini Harsono) |
Komentar
Posting Komentar