Mengenal Awak Mobil Tanki (AMT) Lebih Dekat
Mobil Tanki Pertamina (dok. poskotanews.com) |
Setiap
kali saya melihat mobil tanki milik Pertamina di jalan raya, selalu merasa
kagum dengan awak mobil tankinya. Kenapa kagum? Karena mereka bisa membawa beribu-ribu
liter minyak ke seluruh SPBU baik yang mudah dijangkau hingga pelosok negeri.
Saya yakin tidak sembarang orang yang bisa jadi Awak Mobil Tanki (AMT), perlu
keahlian khusus. Ternyata memang benar. Kemarin, tanggal 17 November 2016 saya
berkesempatan bersilaturahmi ke PT Pertamina Patra Niaga dengan mengunjungi
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Plumpang, Jakarta Utara. Sebagai TBBM
terbesar di Jakarta, pasti yang diutamakan adalah keselamatan (safety first).
Saya
bersama kesebelas teman blogger lainnya dibuat mlongo ketika melihat ribuan
tabung gas 3 Kg berjajar dengan rapi di sepanjang pintu masuk HBBM. Begitu
masuk ke kantornya, peraturan ketat mulai diberlakukan salah satunya
menonaktifan handphone saat berada di
daerah terbatas yaitu dekat dengan mobil tanki dan kilang pengisian. HBBM
Plumpang sendiri bertugas mendistribusikan SPBU se-Jabodetabek dan sebagian
Sukabumi. Demi lancarnya kegiatan distribusi sebagai tugas Negara maka di HBBM
Plumpang ada 1200 AMT yang direkrut oleh PT Pertamina Patra Niaga melalui pihak
ketiga atau perusahaan penyedia jasa tenaga kerja PT Sapta Sarana Sejahtera.
Jadi berdasarkan hubungan hukumnya PT Sapta Sarana Sejahtera dengan AMT.
Apabila ada pergantian perusahaan penyedia jasa tenaga kerja tersebut, PT
Pertamina Patra Niaga memenuhi hak-hak AMT sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku. AMT mendapatkan gaji sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota
(UMK) setempat dan berkesempatan mendapatkan bonus sesuai dengan performa masing-masing
AMT. Jadi kalau mau dapat penghasilan yang lebih, ya harus rajin-rajin
bekerjanya. AMT juga ada jenjang kariernya. Dalam mendistribusikan BBM, 1 mobil
tanki dioperasikan oleh 2 orang AMT yaitu AMT 1 dan AMT 2. AMT 1 sebagai driver
dan AMT 2 sebagai co-driver. Yang dimaksud ada jenjang karier adalah dari AMT 2
bisa naik menjadi AMT 1. Tentu saja setelah melewati beberapa tantangan,
tes/ujian yang ditetapkan oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Alur Proses Pengisian BBM (dok. Fauzi Nurhasan) |
Jam
kerja para AMT adalah 12 jam dibagi menjadi 2 shift dengan 4 hari kerja dan 2 hari libur sesuai dengan ketentuan
HSSE (Health, Safety, Security, and Environment). PT Pertamina Patra Niaga juga
menyiapkan AMT cadangan apabila terjadi sesuatu pada AMT 1 dan AMT 2 seperti
sakit atau keadaan yang tidak mungkin bekerja. Para AMT juga wajib memeriksakan
kesehatannya sebelum bekerja. Apabila tim medis menyatakan tidak baik untuk
melaksanakan tugas maka AMT tidak boleh bekerja. Akan diberikan obat lalu
beristirahat di ruang istirahat AMT yang telah disediakan sampai benar-benar
dinyatakan dalam kondisi sehat dan baik. Cara kerja AMT juga sudah diatur
sepenuhnya by system. AMT datang untuk scan
fingers, kemudian cek kesehatan terlebih dahulu, lalu melakukan validasi di
Mesin Kios dan mengambil segel di petugas jaga, kemudian AMT melakukan scan
segel sampai keluar struk segel. AMT mengambil uang jalan di keuangan, AMT
melakukan pengisian di filling sheed
sesuai LI (Loading Instruction) yang
didapat dari gate in dan sudah
ditentukan. Lalu setelah AMT melakukan pengisian, AMT mengambil surat jalan di gate out. Di gate out inilah AMT mengetahui SPBU mana yang hendak diisi. Mau tidak
mau ya harus mau. Semakin jauh pengiriman maka upah performanya pun semakin
tinggi. AMT bisa mengetahui jumlah tambahan gaji setiap bulannya melalui
Anjungan Performansi Mandiri mesin yang telah disediakan.
AMT melakukan cek kesehatan (dok. Fauzi Nurhasan) |
Mesin Scan Segel (dok. Fauzi Nurhasan) |
AMT melakukan pengisian Filling Sheed (dok. Fauzi Nurhasan) |
PT
Pertamina Patra Niaga juga akan melalukan penilaian selama 3 bulan sekali dan
ada reward bagi mereka yang
berprestasi. Yang paling berpengaruh adalah tingkat kerajinan AMT. Reward ini diakui menjadi salah satu
penyemangat AMT dalam bekerja. Diakui oleh Bapak Sholeh salah satu AMT 1 yang
sempat berbincang dengan kami, bahwa PT Pertamina Patra Niaga sudah
melaksanakan kewajibannya kepada para AMT lebih dari cukup. Tinggal bagaimana
AMT menyikapinya. Bahkan gaji tetap dibayarkan apabila AMT mengalami kecelakaan
pada saat kerja dan seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh PT Pertamina Patra
Niaga.
Terkait
dengan aksi mogok kerja oleh sebagian AMT per tanggal 1 November 2016 lalu, PT
Pertamina Patra Niaga sudah melakukan beberbagai cara untuk menyelesaikannya. Upaya-upaya
hukum juga sudah ditempuh agar tercapai titik temu penyelesaiannya. Hanya sebagian
kecil saja yang mogok kerja. Mungkin mereka yang merasa kurang puas bekerja
selama ini atau merasa iri atau merasa tidak diperhatikan. Padahal semua itu
bisa dikembalikan kepada diri masing-masing.
Menyikapi
hal tersebut, PT Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan AMT cadangan
sebagaimana prosedur dalam penanganan AMT dan membentuk Tim Satuan Tugas
(SATGAS) untuk melakukan pengawasan dan koordinasi terpadu untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan. PT Pertamina Patra Niaga berupaya menjamin
kelancaran distribusi BBM ke seluruh SPBU selama aksi mogok sebagian AMT ini. Semoga
penyelesaian terbaik bisa segera ditemukan. Tidak ada yang merasa dirugikan dan
saling mendukung demi kelancaran tugas Negara dalam mendistribusikan BBM.
Pengalaman blusukan ke TBBM Plumpang kemarin sungguh luar biasa. Di sana saya
semakin tahu bagaimana kehidupan AMT dan memberikan pelajaran bahwa harus saling menghargai semua pekerjaan. Semua pekerjaan beresiko, AMT adalah
mereka yang berani mengambil resiko untuk kebaikan bangsa Indonesia.
keren bangget kak
BalasHapuspaket internet singapore telkomsel
Istimewa2
BalasHapus