Prestasi Jero Wacik Bukan Untuk Dilupakan
Jero Wacik (dok. liputanislam.com ) |
Tidak menyangka saya bisa bertemu dengan salah satu tokoh negeri ini yang sangat menginspirasi bagi diri saya khususnya dan masyarakat luas tentunya. Tidak banyak yang saya ketahui tentang beliau sebelum akhirnya waktu mempertemukan kami. Jero Wacik yang saya ketahui adalah seorang pengusaha dari Bali yang akhirnya menjabat sebagai Menteri Budaya dan Pariwisata lalu menjadi Menteri ESDM pada Oktober 2011. Perjalanan karier sebagai Menteri Pariwisata yang saya sering dengar kabar prestasi-prestasi yang berhasil beliau raih.
Keris Indonesia telah diakui dunia pada tanggal 25 November 2005. Wayang diakui sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2008. Kerja nyata Jero Wacik sebagai Menteri Budaya dan Pariwisata juga menghasilkan pengakuan dunia atas batik warisan budaya asli Indonesia. UNESCO telah mengukuhkan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia pada tahun 2009 di Paris, Perancis. Lalu Reog Ponorogo yang sebelumnya di klaim Malaysia akhirnya diakui oleh Malaysia sebagai warisan budaya asli Indonesia.
Pada masa Jero Wacik menjabat kembali menghidupkan Visit Indonesia Year untuk memperbaiki pariwisata Indonesia setelah diguncang bom Bali I dan II. Kerja yang tidak mudah tentunya dan didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama Bali. Jero Wacik lahir dari tanah Bali, seluruh alam semesta mendukung kerja kerasnya untuk kembali membangkitkan Bali sebagai sasaran turis berwisata. Keindahan Bali yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata menjadi hidup kembali dengan berhasil menarik wisatawan asing dan lokal untuk berkunjung kesana. Sehingga pada tahun 2010 dapat menghasilkan devisa $7,6 milyar.
Itu baru sebagian prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Jero Wacik. Namun semua itu seakan sirna sesaat ketika Jero Wacik dituduh menyelewengkan DOM. Jero Wacik dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 3 September 2014 dengan tuduhan pemerasan dan pemaksaan anak buah. Tapi seiring berjalannya waktu, kasusnya berkembang menjadi penyalahgunaan Dana Operasional Menteri (DOM). DOM adalah dana operasional menteri yang disediakan negara untuk kepentingan dan kelancaran tugas-tugas menteri. Jero Wacik dituduh menyalahgunakan DOM pada 2 kementerian yaitu Kementerian Budaya dan Pariwisata dan Kementerian ESDM. DOM sebesar Rp. 7,337 Milyar telah diterima Jero Wacik selama 4 tahun (2008-2011) yang dibuktikan dengan 262 lembar kwitansi bermaterai Rp. 6.000,-. Semua saksi yang dihadirkan pada persidangan menyatakan bahwa Jero Wacik tidak menggunakan DOM melebihi dari anggaran DOM. Artinya DOM yang sudah menjadi haknya digunakan sebaik-baiknya oleh beliau untuk kepentingan pekerjaannya sebagai seorang Menteri.
Jero Wacik tercatat sebagai seorang pengusaha yang berhasil dari Bali. Saya yakin puing-puing rupiah sudah terkumpul sejak lama sebelum beliau masuk ke dunia politik. Putra Bali yang memikirkan nasib Negara dan bangsanya ini bergabung dengan Partai Demokrat yang akhirnya bisa membawanya sebagai Menteri Budaya dan Pariwisata serta Menteri ESDM. Kita semua tahu untuk menjadi Menteri tidak semudah membalikan telapak tangan. Ketulusan dan keikhlasan adalah modal dasar yang harus dimiliki setiap orang yang ingin mengabdi pada Negaranya.
Semangatnya untuk terus membangun Negara ini masih terus berkobar sampai kapanpun, meskipun beliau kini sedang menjalani kehidupan lain di Cipinang. Jero Wacik sangat yakin bahwa Tuhan selalu bersama orang-orang yang sabar dan Tuhan akan membuka kebenaran yang sebenar-benarnya.
Satu hal yang saya ingat ketika bertemu beliau adalah senyumnya tidak pernah lepas dari wajahnya meskipun sedang mengalami kesedihan. Sehat terus ya Pak :)
Komentar
Posting Komentar