|
Dermaga 17 Pantai Marina Ancol |
Kepulauan Seribu? Siapa yang tidak tahu betapa indahnya gugusan Kepulauan Seribu. Ya, Kamis, 16 April 2015 saya berkesempatan berkunjung dan liburan bersama Viva_log ke Pulau Bidadari bersama 40 teman blogger lainnya dalam kegiatan One Day Trip "Vlogger Gathering". Hanya 20 menit sampai dengan speedboat. Indahnya pantai, hamparan laut, pulau dan segala macam berada di sana menyimpan cerita. Saya tak sabar untuk bertemu mereka.
Panas terik tak menjadi soal, lapar dahaga bukan penghalang, begitu mata termanjakan oleh hamparan air melimpah dihiasi dengan angin semilir dan lukisan awan terlihat begitu indahnya. Inilah bagian dari Indonesiaku, Negaraku tercinta yang menyimpan jutaan kejutan tempat yang sudah pasti memuaskan bagi siapa saja yang menemuinya.
|
Begitu mendarat langsung disambut benda bersejarah ini |
Pulau Bidadari salah satu destinasi wisata sejarah yang harus dilestarikan. Pulau ini menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan Indonesia merdeka. Aroma keberadaan tentara kolonial beberapa abad lalu masih tercium di sini. Jejak-jejak yang ditinggalkan masih membekas seiring derasnya desiran ombak teman sang pulau berada. Saya kian penasaran untuk menyusuri keseluruhan pulau Bidadari.
Kedatangan kami disambut oleh tarian selamat datang dari manajemen Pulau Bidadari Eco Resort dan juga welcome drink yang menyegarkan tenggorokan. Namun, mata liar di balik kacamata hitam saya mulai tidak tenang. Belum diarahkan untuk menikmati sekitar, mata ini sudah tak sabar untuk menangkap peristiwa-peristiwa penting tiap sudutnya. Dan tibalah kami diantar untuk berkeliling pulau.
|
Tari Selamat Datang dari Manajemen Pulau Bidadari |
Kami mulai berkeliling untuk melihat resort-resort yang telah tersedia bagi wisatawan yang ingin berlama-lama menikmati pulau Bidadari. Kemudian, pulau ini menjadi teduh karena terdapat barisan pohon-pohon tua yang masih berdiri kokoh tak termakan usia. Diantaranya, Pohon Kosambi, Sentigi, Baringtonia Exelsa, Pohon Kepuh, Pohon Kayu Hitam, dan Pohon Glodokan. Nah, yang menarik lagi adalah adanya Pohon Rejeki dan Pohon Jodoh. Kalau yang Pohon Jodoh, kenapa dinamakan Pohon Jodoh di pantai jodoh karena dulu katanya ada Putri dari petinggi Kompeni yang menemukan cintanya di bawah pohon ini. Oya, di bawah pohon ini juga terdapat beberapa makam yang terkubur di dalamnya. Hutan bakau juga terjaga dengan baik di pulau ini.
|
Pohon Jodoh (sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1060864673941243&set=a.1059883907372653&type=3&theater) |
|
Pohon Jodoh di Pantai Jodoh |
Pulau Bidadari juga mempunyai Lumba-lumba yang bisa diberikan makan oleh pengunjung pada jam-jam tertentu. Sayangnya kami terlambat datang, sehingga kami tidak bisa bertemu, bercengkrama dan memberi makan lumba-lumba kesayangan. Ada juga biawak dan rusa totol serta burung bondol yang menjadi satwa langka tetap hidup tenang di sini.
|
Biawak di depan Benteng Martello |
Jejak-jejak berabad lalu terbukti dengan masih berdiri tegap Benteng Martello yang menjadi pertahanan VOC untuk menjaga Batavia dan pulau-pulau sekitarnya abad ke 17. Benteng ini benar-benar 360 derajat dan entah pintu masuk utamanya sebelah mana. Rasa penasaran saya semakin memuncak ketika saya memberanikan diri untuk turun ke dalam Benteng Martello dan mengelilinginya. Bau pengap sangat terasa. Benteng ini juga dijadikan gudang senjata VOC. Jadi membayangkan pada masa itu. Hmmm...
|
Benteng Martello dilihat dari atas |
|
Ini di pusaran bawahnya terlihat seperti pasir penyedot |
|
Nah ini paling bawah |
Pulau Bidadari juga menjadi liburan yang tetap produktif dengan mengedukasi wisatawan untuk membuat kertas daur ulang, pupuk kompos dari dedaunan kering, dan menyuling air limbah menjadi air bersih. Seruuu...
Yang menjadi nilai lebih dari Pulau Bidadari adalah ada penginapan terapungnya. 8 Gubug yang terhampar di atas air menjadi sensasi luar biasa apabila kita tidur di dalamnya. Untuk menuju ke penginapan ini kita harus melewati jembatan kayu yang cukup panjang serta harus bertemu dengan patung penjaganya. Penginapan terapung ini menjadi salah satu spot foto yang indah dan menarik bahkan untuk pasangan yang sedang melalukan foto prewedding.
|
Salah satu patung di Pulau Bidadari
yang berada di ujung jembatan kayu
menuju penginapan terapung |
|
Fasilitas Pulau Bidadari |
|
Informasi Pulau Bidadari |
|
Front Office Pulau Bidadari |
Untuk menuju ke Pulau Bidadari, Anda bisa berangkat dari Dermaga Pantai Marina Ancol. Di sana ada Lounge Pulau Bidadari yang menyediakan jasa mengantar Anda ke sana. Pulau Bidadari Eco Resort juga menawarkan paket wisata keliling pulau yang cukup terjangkau. Cukup dengan Rp. 400.000,- saja, Anda sudah dapat berkunjung dan menikmati 4 pulau sekaligus, yaitu Pulau Bidadari, Pulau Kelor, Pulau Cipir dan Pulau Onrust. Lalu ada paket pre wedding dan friend of the sea. Wisata murah, menyenangkan, dan sekaligus mendidik.
Sore menjelang, waktunya kami pulang. Rasanya belum puas menikmati pulau yang begitu damai ini. Kami dijemput kembali oleh speedboat yang mengantarkan kami datang. Saya sengaja tidak mau duduk di dalam tapi belakang kapal bersama beberapa teman yang lain. Bercengkrama dengan hamparan laut dan percikan air yang menyapa karena hembusan angin dan tekanan dari kapal, membuat nyaman hati dan juga pikiran. Tuhan, sungguh besar kuasaMu dan terima kasih telah menganugrahkan pulau ini kepada kami. Semoga kami dapat menjaganya dengan baik. Amin.
|
Tepi Pulau Bidadari |
|
Pulau Kelor yang terlihat ketika kami hendak pulang |
Salam dariku untukmu Bidadari yang tersimpan di ujung Jakarta. Semoga waktu akan membawaku kembali ke pangkuanmu...
pohon yang ada di tepi pulau bidadari bikin pulaunya makin indah ya mba :)
BalasHapus