Saya di Wat Pho Bulan Juli tahun 2017 |
Pernahkah
kalian berkunjung ke Bangkok? Mengapa sih kalian memilih kota ini untuk tujuan
wisata? Mengapa Bangkok?
Bulan
Juli tahun 2017 adalah pertama kali saya berkunjung ke kota ini. Telah lama
saya mendengar tentang keindahan Negara Thailand dengan ibukota Bangkok yang
dinamis. Waktu itu Bangkok menjadi destinasi terakhir sebelum kembali ke tanah
air. Kesan pertama adalah “Wah Bangkok sibuk sekali.”.
Bangkok
kurang lebih sama dengan Jakarta, macet, lebih panas dan banyak banget
orangnya. Tapi Bangkok menjadi tujuan jalan-jalan banyak orang karena di sini
terkenal dengan barang-barang fashion
(plus make up) yang kece dengan harga
terjangkau dan up to date.
Pada
catatan saya kali ini, saya ingin berbagi pendapat, mengapa Bangkok? Mengapa
ingin ke Bangkok? Sebenarnya kalau teman-teman berkesempatan main jalan ke
Thailand, sayang kalau cuma ke Bangkok aja. Thailand punya Phuket dan Phi phi
Island, punya Pattaya, punya Hat Yai, punya Hua Hin dan sebagainya (saya pun
ingin ke sana hehe). Semuanya punya daya tarik masing-masing, tapi satu yang
hanya ada di Thailand adalah night market
dengan food street yang melimpah ruah
hehe.
Makanan
atau jajanan ala Bangkok menjadi daya tarik bagi pecinta kuliner. Seperti saya
yang selalu penasaran dengan makanan khas suatu daerah atau Negara dan
mewajibkan untuk mencicipinya. Akan tetapi ketika berada di Bangkok, saya sebagai
muslim wajib memperhatikan apakah makanan tersebut boleh dimakan. Namun, kini
Bangkok sudah banyak makanan halalnya. Nanti ya di artikel selanjutnya saya
khusus bahas makanan halal di Bangkok (semoga segera *lol).
Nah,
berikut beberapa alasan saya, mengapa saya pergi ke Bangkok lagi dan lagi? *lol
Bangkok
Kota Yang Sibuk
Bangkok
itu macet juga bahkan macetnya bisa lebih parah dari Jakarta. Kemacetan kota
Bangkok berada di titik-titik tertentu seperti di kawasan Siam yang menjadi
pusat perbelanjaan para pelancong. Bangkok juga macet pada jam berangkat dan
pulang kantor. Sama kan dengan Jakarta, hehe.
Lalu,
mengapa saya ingin balik lagi ke Bangkok? Bangkok kan macet.
Sebagai
kota sibuk yang mungkin lebih sibuk dari Jakarta, Bangkok memiliki penduduk
yang benar-benar gesit. Jalan cepat, makan cepat bahkan yang jualan di pinggir
jalan pun melayani pelanggannya dengan cekatan. Meskipun kegesitannya belum
bisa mengalahkan orang-orang Singapore. Hal seperti ini memotivasi saya untuk
bisa lebih cepat bergerak, lebih cepat menyelesaikan pekerjaan, lebih dinamis
dan membiasakan diri mengucapkan terima kasih.
Sudah
Memiliki Transportasi Lokal Yang Nyaman
Setiap
berkunjung ke Bangkok, saya paling suka naik LRT atau MRT-nya. Memang, harga
tiket LRT apalagi MRT itu mahal bagi pelancong gaya backpacker seperti saya, tapi demi kenyamanan, saya rela memangkas budget hotel untuk naik transportasi
lokal yang lebih nyaman di Bangkok.
![]() |
BTS Skytrain Bangkok Doc. Bangkok.com |
Sebagai
contoh, sekali naik LRT dari Phrom Pong ke Mo Chit (stasiun akhir untuk menuju
ke Chatuchak Weekend Market)
dikenakan biaya THB 44 atau setara dengan Rp. 20.240,- (jika 1 THB = Rp.
460,-).
Pilihan
lainnya yaitu pakai angkutan online.
Apabila pergi ramai-ramai mungkin bisa patungan naik Grab Car di sana yang harganya lebih murah daripada LRT atau MRT.
Street
Food Yang Menggoda
Street Food di Kaosan Night Market Doc. Sank Gendot partner jalan ke Bangkok tahun 2017 |
Salah
satu daya tarik Bangkok adalah street
food yang melimpah. Mulai dari makanan yang normal hingga ekstrem seperti
belalang, kalajengking, ulet dan lainnya. Saya paling suka dengan Khanom Buang atau coconut crepes. Rasanya mirip dengan kue leker hanya saja di sana
toppingnya parutan kelapa dan cream. Harganya variatif. Ada yang hanya Rp.
10.000,- ada juga hingga Rp. 40.000,- tergantung ukuran, banyaknya serta dimana
belinya.
![]() |
Khanom Buang Doc. Andini Harsono |
![]() |
Jus Mangga Doc. Andini Harsono |
Jajanan
lain yang saya pasti saya beli adalah buah-buahan. Baik buah utuh maupun
jusnya. Bangkok itu terkenal dengan mangga. Entah mengapa mangga di sana itu
enaknyaaa. Apalagi kalau dimakan (diminum) siang-siang.
Oya,
kalau musim panas Bangkok bisa mencapai 37 derajat.
Seven
Eleven Seperti Jamur
Nah
ini nih yang paling saya gemari. Seven Eleven hehe. Beli air mineral murah di
sini. Kalau mau coba segala macam jenis minuman juga ada di sini. Kalau mau
coba segala macam snack khas Thailand
ya ada di sini. Bahkan masker wajah, pelembab, bedak, handbody, sabun dan perlengkapan kecantikan lainnya juga ada di
sini. Sevel super duper lengkap.
![]() |
Seven Eleven Doc. Pattaya News |
Hmm
sepertinya itu sih yang membuat saya mau lagi dan lagi berkunjung ke Bangkok.
Jalan kaki berkeliling ke gang-gang rumah di Bangkok juga seru. Saya pernah
blusukan ke suatu kawasan perumahan elite hingga yang perkampungannya di kota
ini. Seru juga. Jadi bisa mengetahui realita kehidupan di sana.
Kalau
mengunjungi suatu tempat, daerah atau Negara, menurut saya, akan seru ketika
kita menyempatkan diri untuk jalan kaki berkeliling ke lokasi-lokasi tempat
tinggal penduduk lokal. Bagi saya yang tukang ngayal, saya akan mengkhayal
seandainya saya tinggal di sana, bekerja di sana dan menguntai kehidupan di
sana, bagaimana ya? Hehe..
Komentar
Posting Komentar